Kamu suka hari hujan atau cerah panas?
Selama ini, orang-orang disekitarku (dan juga aku, sih) sering mengeluh ketika hari hujan karena cucian susah kering atau susah bepergian. Disaat itu, kita jadi mendamba cerahnya hari.
Hari lain, ketika hari-hari cerah panas dan rumput-rumput pun sudah mengering, biasanya debu2 halus mulai menyapa kita… Disaat itulah kita merindu adanya hujan.
Haduh. Manusia… manusia.. Terus kita musti gimana?
Ya gak gimana-gimana, hahaha. Tapi sejujurnya, saya termasuk golongan pencinta hujan atau yang disebut Pluviophile. Syaratnya satu: bukan hujan berangin atau badai ya..
“Ah masak sih? coba apa aja tanda-tandanya?” mungkin itu tanyamu. Oke, jadi ini beberapa alasanku:
- Nama lappie Lenovo E145 saya: Rain. Dari dulu.
- Aku suka akan suara hujan, asalkan bukan hujan angin/badai.
- Saat hujan, aku merasa damai.. misal melihat rumput hijau yang jd basah atau bunga2 menjadi terlihat lebih segar.
- Meski begitu, aku gak begitu suka banget ama yang namanya Petrichor alias baunya hujan.
- Ketika menyetir motor atau mobilpun, aku sering menikmatinya daripada mengeluh. Terutama pas nyetir mobil.. sambil dengerin musik jazz atau yg selow2 rasanya maknyuss gitu.
- Saat naik bus dan hujan datang.. aku bisa melihat jendela yang basah dan banyak memori masa lalu tetiba muncul di pikiran dan diputar dengan lambat alias slow motion. Seakan memintaku tuk menelaahnya lagi.
- Masih saat aku naik bus dan hujan turun, kadang justru aku bisa melamunkan tentang strategi apa yang akan kuambil tuk hadapi masalah2ku.
- Hal utama dan paling mellow.. adalah saat hujan turun dan aku berjalan di bawah payung. Pernah sangat bahagia, juga pernah merasa sangat sedih. Ibaratnya, emosi yang ada itu dobel dosis dibanding melamun di dari dalam mobil. Hahahaha.
- Meski begitu, aku belum terlalu menikmati di ruangan, membaca buku, ditemani secangkir minuman hangat saat di luar hujan. Mungkin saat itu akan tiba, sih. Tapi entah kapan.
Jadi, kamu suka hujan juga?
Leave a Reply