Cara Menikmati Wine di Indonesia: Etika & Tanggung Jawab Sosial

Cara menikmati wine di Indonesia: etika & tanggung jawab sosial dengan pertimbangan aspek legal dan cara minum wine standar internasional

Wine merupakan salah satu produk olahan minuman dari buah anggur, yang mengandung alkohol dengan kadar tertentu. Wine dapat diperoleh di toko khusus yang Jual Minuman Alkohol Terdekat dari lokasi Anda. Cara menikmati wine di Indonesia memiliki ciri unik, yang tidak hanya harus bertanggung jawab secara etika, tetapi juga ada tanggung jawab sosial yang harus dilaksanakan.

Aspek Legal Konsumsi Alkohol di Indonesia

Untuk bisa menikmati wine dan aneka jenis minuman beralkohol di Indonesia, haruslah memahami beberapa aspek, yaitu aspek legal dan aspek sosial.

1. Aturan Pemerintah Indonesia tentang Konsumsi Alkohol

Merujuk pada PERMENDAG RI no. 20/M-DAG/PER/4/2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuam Beralkohol, menjelaskan bahwa minuman beralkohol dari bahan hasil pertanian yang difermentasi, dapat diperjualbelikan, dengan 3 kelompok:

  • Minuman Beralkohol golongan A
    mengandung etil alkohol atau etanol sampai dengan 5%, misalnya: Shandu, Bir, Ale, Bir Hitan, Anggur Brem Bali.
  • Minuman Beralkohol golongan B
    mengandung etil alkohol atau etanol 5-20%, misalnya Wine, Champagne, Anggur Beras (Sake), Malt Wine, Beras Kencur.
  • Minuman Beralkohol golongan C
    mengandung etil alkohol atau etanol 20-55%, misalnya Wine Cocktail, Brandy, Whiski, Rum, Gin, Tequila.

2. Usia Legal Konsumsi Minuman Beralkohol di Indonesia

Masih merujuk pada PERMENDAG pada poin sebelumnya, penjualan minuman beralkohol hanya dapat diberikan pada konsumen yang berusia minimal 21 tahun. Selain batasan usia, terdapat aturan untuk melarang pembeli minuman beralkohol meminumnya di lokasi penjualan, yang tidak diperuntukkan konsumsi langsung di tempat.

Untuk menjaga agar penjualan minuman beralkohol dijual dan dibeli dengan bertanggung jawab, maka penjualan menjadi tanggung jawab petugas/pramuniaga, yang bertugas memverifikasi pembeli.

Cara Menikmati Wine di Indonesia

Wine adalah salah satu minuman beralkohol yang populer di dunia, termasuk juga di Indonesia dan dianggap memiliki kelas lebih eksklusif dibandingkan bir.

1. Membeli Wine di Peakwine

Ada banyak pilihan untuk bisa mendapatkan wine ketika berada di Indonesia, salah satunya di Peakwine, yang merupakan distributor brand minuman alkohol yang menawarkan produk seperti wine, sake, soju, cider, dan banyak lagi.

Peakwine berlokasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bali, dan sudah dipercaya oleh berbagai bisnis F&B di Indonesia. Peakwine menawarkan pembelian daring, pengiriman cepat, dan promosi menarik, termasuk pengiriman gratis untuk pemesanan pertama.

Pembelian di Peakwine tidak ada minimal order, dengan pengemasan (packing) yang aman dengan extra bubble wrap serta packing kayu. Adapun pengiriman produk dari Peakwine saat ini mengirim ke Jabodetabek dan Bandung, menggunakan ekspedisi yang sudah bekerjasama dengan Peakwine.

2. Urutan Cara Menikmati Wine dengan Standar Internasional

Berikut adalah panduan menikmati wine sesuai dengan tata cara standar internasional, yang mencakup persiapan, penyajian, evaluasi visual, penciuman, pencicipan, dan tips tambahan agar Anda dapat menikmati wine secara maksimal.

  • Persiapan Awal
    • Pemilihan Wine:
      Pilih wine yang sesuai dengan selera dan kesempatan. Wine dapat berasal dari berbagai wilayah dan jenis, seperti wine merah, putih, atau rosé. Perhatikan label, tahun pembuatan, dan rekomendasi produsen untuk memastikan kualitas.
    • Penyimpanan yang Benar:
      Wine harus disimpan dalam kondisi yang optimal, yaitu pada suhu stabil, kelembapan yang tepat, dan jauh dari sinar matahari langsung. Hal ini penting agar wine tidak cepat rusak dan tetap mempertahankan karakteristik aslinya.
    • Pemilihan Gelas Wine:
      Gunakan gelas wine yang bersih dan sesuai jenisnya. Gelas wine umumnya didesain dengan mangkuk lebar untuk wine merah dan lebih ramping untuk wine putih, agar aroma dan rasa masing-masing jenis wine dapat dinikmati secara maksimal.
  • Penyajian Wine
    • Suhu Penyajian:
      Wine merah biasanya ideal pada suhu ruang sekitar 16-18°C, sedangkan wine putih dan rosé lebih nikmat jika disajikan sedikit lebih dingin, sekitar 8-12°C. Suhu yang tepat dapat menonjolkan aroma dan rasa wine.
    • Penataan:
      Lingkungan yang tenang dan suasana santai akan meningkatkan pengalaman menikmati wine serta memungkinkan Anda untuk lebih fokus pada nuansa aromatik dan cita rasanya. Meminum wine dalam kondisi terburu-buru tidak direkomendasikan, karena akan mengurangi nilai kepuasan secara signifikan.
  • Evaluasi Visual
    • Pengamatan Warna dan Kilau:
      Warna dan kilauan setiap produk wine itu berbeda. Anda bisa mengamati warna, kejernihan, dan intensitas kilau wine, yang bisa mengindikasikan karakteristik tertentu, seperti usia wine bahkan metode pembuatan yang digunakan.
    • Refleksi dan Keteraturan:
      Perhatikan seberapa baik wine dapat memantulkan cahaya. Wine yang jernih dan bebas dari partikel mengindikasikan penyimpanan yang baik dan kualitas yang terjaga. Kondisi sebaliknya berarti penyimpanan tidak dilakukan dengan cara yang benar.
  • Proses Penciuman (Nosing)
    • Mengayunkan Gelas:
      Putar gelas wine secara perlahan untuk membantu melepaskan aroma. Proses ini memungkinkan volatilitas senyawa aroma sehingga lebih mudah tercium.
    • Pengamatan Aroma Secara Mendalam:
      Dekatkan hidung ke tepi gelas dan hirup aroma wine dengan lembut. Cobalah untuk mengenali aroma primer (buah-buahan, bunga), aroma sekunder (hasil fermentasi), dan aroma tersier (nuansa penuaan seperti kayu atau rempah).
    • Analisis Kompleksitas Aroma:
      Catat nuansa aroma yang muncul, apakah ada lapisan kompleks atau aroma yang sederhana. Proses ini membantu Anda mengapresiasi keunikan masing-masing wine.
  • Proses Pencicipan
    • Tegukan Pertama:
      Ambil tegukan kecil dan biarkan wine menyebar di seluruh area mulut. Rasakan bagaimana wine menyentuh lidah, langit-langit, dan sekitar bibir.
    • Evaluasi Rasa dan Tekstur:
      Perhatikan keseimbangan antara rasa asam, manis, dan tannin. Wine yang baik memiliki harmoni antara rasa dan tekstur, dengan body yang sesuai—ringan atau penuh sesuai karakteristiknya.
    • Aftertaste dan Nuansa Akhir:
      Perhatikan lamanya aftertaste atau afterflavor. Wine berkualitas biasanya meninggalkan kesan rasa yang bertahan lama dan mengundang untuk mencicipi kembali.
  • Evaluasi Keseluruhan
    • Keseimbangan dan Harmoni:
      Gabungkan penilaian visual, aroma, dan rasa untuk mendapatkan gambaran menyeluruh. Wine yang ideal menunjukkan keseimbangan dan konsistensi antara semua elemen tersebut.
    • Pengalaman Pribadi:
      Nikmati setiap tegukan dan rasakan bagaimana wine mengalir melalui indera Anda. Jangan ragu untuk membandingkan dengan pengalaman sebelumnya untuk menemukan preferensi pribadi.

Yuk, konsumsi minuman beralkohol dengan bertanggungjawab.

About arigetas 558 Articles
Family man. Ayah dua orang putra yang suka iseng, absurd, guyon receh serta hobi main badminton. Terkadang bisa serius.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*