Kesehatan mata wajib kita jaga, termasuk ketika perlu melakukan koreksi lensa mata seperti dibahas di lasikatlanta.org yang tidak hanya mengulas tentang kacamata, tetapi juga tentang operasi LASIK. Salah satu yang dikhawatirkan dengan perkembangan teknologi saat ini, adalah adanya VR headset. Lantas, bagaimana cara memakai VR headset agar aman bagi kesehatan mata kita?
Cara Memakai VR Headset yang Aman
Penggunaan VR makin hari makin sering dijumpai, karena perkembangan kebutuhan yang tidak hanya terbatas pada game saja, tetapi juga pada simulasi di pendidikan hingga keamanan profesional.
Agar penggunaan VR headset tidak berbahaya terhadap kesehatan mata, disarankan beberapa hal berikut ini:
1. Atur Durasi Penggunaan VR Headset
Salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan adalah durasi penggunaan VR headset. Paparan layar yang terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan mata, iritasi, dan bahkan gangguan penglihatan jangka panjang.
Para ahli menyarankan agar pengguna membatasi waktu pemakaian dengan menerapkan aturan “20-20-20”. Aturan ini menyarankan agar setiap 20 menit, pengguna mengalihkan pandangan dari layar ke objek yang berjarak setidaknya 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Teknik ini membantu mata untuk beristirahat dan mengurangi ketegangan akibat fokus yang terus-menerus pada tampilan digital.
Selain itu, disarankan agar sesi penggunaan VR tidak berlangsung terlalu lama secara berkesinambungan. Idealnya, pengguna dapat membatasi sesi pemakaian antara 30 hingga 60 menit, kemudian diikuti dengan jeda istirahat selama 5 hingga 10 menit.
Dengan demikian, mata mendapatkan waktu yang cukup untuk relaksasi, sehingga mengurangi risiko kelelahan mata dan gejala digital eye strain seperti mata kering, sakit kepala, dan penglihatan kabur.
2. Jaga Jarak Pandang dan Atur Kualitas Tampilan
Kualitas tampilan dan jarak pandang merupakan elemen penting lainnya dalam menjaga kesehatan mata saat menggunakan VR headset. Setiap VR headset modern biasanya dilengkapi dengan fitur penyesuaian jarak antar lensa (inter-pupillary distance/IPD) dan pengaturan fokus. Keduanya dapat diatur sesuai dengan karakteristik penglihatan pengguna.
Penggunaan VR headset dengan resolusi tinggi dan refresh rate yang cepat juga sangat dianjurkan. Kualitas gambar yang tinggi dan lancar dapat mengurangi efek “motion blur” dan kelelahan visual.
Pengaturan brightness atau kecerahan layar pun harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Misalnya, saat berada di ruangan dengan pencahayaan yang cukup, brightness dapat diturunkan agar mata tidak merasa silau.
Pengaturan ini, jika dilakukan dengan benar, dapat membantu mengurangi ketegangan mata dan menjaga kenyamanan selama penggunaan VR headset.
3. Cara Memakai VR Headset dengan Teknik Relaksasi Mata
Istirahat secara berkala merupakan kunci untuk menjaga kesehatan mata. Selain mengikuti aturan “20-20-20”, pengguna VR headset juga harus menerapkan teknik relaksasi mata. Salah satu teknik sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan mengedipkan mata secara perlahan dan sadar, terutama ketika merasa mata mulai kering atau tegang.
Aktivitas mengedip ini membantu menjaga kelembapan mata dan meningkatkan sirkulasi darah di area sekitarnya. Latihan mata lain yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan gerakan menggerakkan pandangan secara horizontal dan vertikal. Teknik ini dapat membantu meregangkan otot-otot mata yang tegang akibat fokus terus-menerus pada layar.
Sebaiknya, pengguna juga menghindari penggunaan VR headset dalam ruangan yang memiliki pencahayaan yang sangat kontras atau menyilaukan. Hal tersebut dapat memperparah kondisi mata. Menambahkan waktu untuk beristirahat dengan menutup mata sejenak atau melakukan meditasi singkat juga dapat memberikan efek relaksasi yang positif bagi kesehatan mata.
4. Pilih Perangkat yang Sesuai Kebutuhan
Pemilihan VR headset yang sesuai dengan kondisi mata dan kebutuhan penggunaan juga sangat penting. Pastikan untuk memilih perangkat yang telah memiliki sertifikasi keamanan dan standar kualitas tinggi.
Setiap model VR headset memiliki keunikan dalam desain dan fungsi, sehingga penting untuk mencoba dan menyesuaikannya dengan bentuk wajah dan kondisi penglihatan masing-masing pengguna.
Beberapa perangkat bahkan dilengkapi dengan fitur penyesuaian dioptri yang membantu kenyamanan pengguna berkacamata. Dengan fitur tersebut, maka pengalaman visual yang nyaman bisa diperoleh tanpa harus melepas kacamata mereka.
Selain itu, selalu periksa dan lakukan kalibrasi tampilan sebelum mulai menggunakan VR headset. Pastikan lensa telah terpasang dengan benar dan tidak ada debu atau kotoran yang mengganggu kualitas gambar. Pemeliharaan rutin terhadap perangkat juga sangat dianjurkan, termasuk membersihkan lensa dengan kain mikrofiber yang lembut agar tetap jernih dan bebas goresan.
Bagi penderita miopia atau astigmatisme, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mata sebelum memakai VR headset. Dengan konsultasi, maka untuk mendapatkan rekomendasi pengaturan yang paling aman dan sesuai dengan kondisi penglihatan.
Leave a Reply