Mengambil program Natural Rubber Production, Technology and Management di Prince of Songkla University, saya mendapatkan beberapa kali kesempatan tuk melakukan excursion class alias belajar di di luar kelas. Tahun 2015 saya berkesempatan ke Nongkhai Rubber Research Centre di propinsi Nong Khai.. kemudian ke Kasetsart University yang di propinsi Kanchanaburi dan ke Suranaree University di propinsi Nakhon Ratchasima. Nah kali ini saya bersama teman-teman dan staf kampus, berkesempatan mengunjungi Rubberland, sebuah edutainment yang terletak di propinsi Chonburi. Nah seperti apa keseruannya?
Rubberland ini terletak di bagian kota-nya Pattaya dan di depan gedung ada banyak bus-bus pariwisata yang parkir. Ternyata ada banyak rombongan dari Tiongkok yang sedang berkunjung. Nah, ketika kami datang, kami disambut oleh staf Rubberland dan Nune (staf program kami) diminta untuk melakukan registrasi. Setelah itu, kami perlu menunggu terlebih dahulu, karena di dalam Rubberland masih ada rombongan sebelumnya yang sedang tur.
Sekitar 15 menit kemudian, kami pun diminta masuk. Nah sebelum masuk, kami diminta foto bersama di depan gerbang Rubberland. Oh iya, kami pun diberitahu bahwa di dalam wahana, dilarang merekam video tetapi diperbolehkan tuk mengambil foto.
Spot pertama kami adalah tentang sejarah latex, darimana latex itu dihasilkan dan bagaimana cara memanen latex dari pohon dengan cara menyadap. Disini dijelaskan bahwa di Thailand, pohon karet disadap pada usia 6-7 tahun setelah tanam yaitu ketika lilit batang dbh sudah mencapai sekitar 50 cm. Latex mengalir melalui pembuluh latex (Latex vessel) dari arah kanan atas ke kiri bawah, sehingga untuk menyadapnya dilakukan pelukaan pada kulit dengan tanpa mencapai bagian kayu dari arah kiri atas ke kanan bawah.
Kemudian kami pun ditunjukkan ke animasi interaktif mengenai aneka macam produk karet yang dihasilkan seperti Unsmoked Rubber Sheet, Smoked Rubber Sheet, Crumb Rubber dan Concentrated Latex. Ah iya, pada setiap dinding disini terdapat teks dan gambar yang berkaitan dengan karet, misalnya tentang manfaat dari sebuah pohon karet berikut ini:
Setelah itu, kami ditunjukkan bahwa dalam sebuah mobil, terdapat banyak sekali komponen yang terbuat dari bagian karet.
Hmm, lepas itu.. kamipun diperilahkan masuk ke semacam suaka alam yang kesemuanya terbuat dari karet, mulai lantai, dinding dan semua hewan serta tumbuhannya.
Kemudian ada banyak sekali pengetahuan ringan tapi menarik tentang karet ini. Mau tahu? Ya ke Rubberland sajalah sendiri biar tahu. Yang jelas, disini kami merasa fun dan amazed dengan pengelolaan Rubberland yang sebenarnya materinya sederhana tetapi diusung dengan konsep interaktif yang sangat menarik.
Dan hal yang tak kalah menariknya, ketika turun dari lantai 2 ke lantai 1, ada perosotan dengan banyak spiralnya. Dari semuanya, hanya saya yang memilih tidak turun melalui perosotan karena kebetulan sedari pagi saya merasa rada pusing dan khawatir tambah parah. Bagaimana keseruannya? Seperti inilah..
Setelah meluncur, kami masuk ke bagian penjualan merchandise dan makanan. Disini yang populer adalah bantal latex dan aneka gantungan kunci dll dll yang tentu saja terbuat dari karet. Sayangnya, pada bagian ini kami dilarang untuk mengabadikan dengan foto ataupun video.
Hal yang menarik, pada bagian penjualan merchandise, Rubberland juga menyediakan jasa ekspedisi pengiriman merchandise ke seluruh dunia, sehingga pengunjung tidak perlu repot membawa merchandise sendiri. Hebat! 🙂
Oh iya, berapakah tiket masuk ke Rubberland ini? Foreigner: 200 Baht (dewasa) dan 100 Baht (anak). Untuk warga lokal Thailand sendiri cukup membayar 100 Baht (dewasa) dan 60 Baht (anak). Perjalanan kami pun berakhir .. Bye bye 🙂
Pattaya, 25 Mei 2017
note: ternyata ini adalah postingan perdana yang paling fresh saya tulis setelah trip, semacam quick report lah. hahaha. Padahal sih, kebetulan ada waktu luang sebentar dan gatel ngetik.
credit photo: Ari and Nune (Ms. Thapanat Phengmak)
Mantap
🙂 maturnuwun Kang
Bagus…. ngalir gaya penulisannya… good job
Terima kasih 🙂 sering2 mampir kesini ya Bang…