
Liburan long weekend yang banyak di 2025 ini terasa sayang apabila hanya dihabiskan untuk sekadar tidur-tiduran di rumah. Kita bisa membuat film dokumenter pendek bersama si kecil dengan peralatan yang kita miliki dan sesuai tips trik pembuatan video dari https://www.chrisallenonline.com yang bisa kita terapkan.
Cara Membuat Film Dokumenter Pendek
Film dokumenter adalah film yang menggambarkan kejadian nyata yang terdapat kronologis dari awal hingga akhir bagian film. Berikut adalah tahapan dan cara membuat film dokumenter pendek yang sederhana namun berkualitas:
1. Menentukan Topik dan Kronologis Film Dokumenter
Sebelum memulai, diskusikan dengan anak tentang topik yang menarik dan mudah dipahami. Pilih sesuatu yang dekat dengan kehidupan mereka agar lebih mudah dalam pengambilan gambar dan wawancara.
Proses penentuan topik ini melatih anak untuk berpikir kritis, bercerita, serta memahami teknik dasar dalam pembuatan film. Adapun contoh topik yang bisa diambil misalnya:
- A Day in My Life
Ini adalah yang paling mudah yang mengisahkan perjalanan anak dalam satu hari penuh sejak bangun tidur hingga kembali tidur nanti malam. - Memasak bersama Ibu
Topik ini pas buat anak menceritakan lebih detil pengalaman membantu ibu memasak, mulai dari pemilihan bahan, proses persiapan bahan, hingga selesai memasak. - Merawat Hewan Peliharaan
Untuk anak yang memiliki hewan kesayangan, boleh mengambil topik ini yang menceritakan tentang awal mula memiliki hewan kesayangannya, hingga cara merawatnya dari kecil hingga saat ini.
Setelah menentukan topik, maka ajak anak menentukan pembuatan sketsa naskah dalam film dokumenter pendek ini. Perlu diingat untuk tidak membuat naskah yang rumit, asalkan sudah memiliki garis besar cerita yang runut sesuai kronologi maka sudah cukup.
2. Menyiapkan Alat dan Mulai Mengambil Gambar
Dalam membuat film dokumenter pendek bersama si kecil, Anda tidak perlu menggunakan kamera profesional. Anda pun bisa menggunakan kamera smartphone kelas mid-low Anda dalam pembuatan film ini, asalkan lensanya bersih dan penyimpanan mencukupi.
Urusan audio film dokumenter adalah hal opsional, misalnya Anda memiliki clip-on microphone maka bisa dipakai. Atau tanpa suara pun tidak mengapa, nanti proses editing, anak bisa menyulih suara sesuai konteks isi video.
Hal opsional berikutnya adalah penggunaan lampu untuk membuat pengambilan gambar di dalam ruangan menjadi lebih jelas. Apabila tidak ada lampu pun, Anda bisa mengoptimalkan pengambilan gambar di luar ruangan saat cahaya matahari memadai.
Untuk bisa menambah pengetahuan anak dalam pembuatan film, bisa dimulai dengan mengajarkan 2 istilah teknis dalam pengambilan gambar misalnya:
- Steady Shot: Pengambilan gambar dengan kamera diam di satu titik. Pastikan kamera tidak goyang saat merekam, misalnya dengan menggunakan tripod atau menahan kamera dengan kedua tangan.
- Close-Up & Wide Shot: Pengambilan gambar dari jarak dekat yang fokus pada objek (close-up) dapat dikombinasikan dengan pengambilan gambar jarak agak jauh untuk variasi visual yang lebar (wide shot).
3. Membuat Film Dokumenter Pendek dengan Editing Sederhana
Untuk mengajarkan anak kreatif dan aktif dalam proses penyuntingan (editing) video, maka kita cukup mengajaknya melakukan pengeditan dasar. Proses pemotongan klip yang tidak terpakai, penambahan judul dan sub judul, mengatur transisi antar adegan adalah penyuntingan yang direkomendasikan.
Proses editing selanjutnya bisa berupa penambahan efek suara dan musik. Berikan contoh kepada anak bahwa musik bisa sangat menentukan mood dari film yang dibuat.
Musik ceria cocok untuk dokumenter tema anak, penambahan suara burung dan alam cocok untuk dokumenter tema lingkungan adalah dua contohnya. Pastikan Anda tidak menggunakan foto, video, maupun suara yang melanggar hak cipta, ya.
4. Unggah Film Dokumenter di Media Sosial
Setelah selesai editing dan review, simpan film dokumenter dalam format yang sesuai dan diterima platform umum, misalnya MP4. Selanjutnya ajak anak untuk membagikan film dokumenter tersebut misalnya di akun YouTube atau media sosial keluarga.
Oh iya, film dokumenter pendek ini juga sangat tepat apabila dipresentasikan di sekolah ketika sudah kembali masuk, sebagai personal branding anak yang menyukai videografi.
Leave a Reply