
Liburan ke pantai, pegunungan, maupun ke taman bermain sudah menjadi hal umum dilakukan pada saat anak sekolah liburan. Jalan-jalan dan menikmati museum seperti di museumaker ini bisa jadi pilihan lain supaya tidak bosan. Apa saja persiapan eduwisata ke museum bagi anak sekolah yang sedang libur long weekend 2025 ini?
Ragam Persiapan Eduwisata ke Museum
Museum adalah tempat yang menyimpan, merawat, dan memamerkan benda-benda bersejarah, seni, sains, atau budaya untuk tujuan edukasi dan rekreasi. Museum berfungsi sebagai pusat pembelajaran, penelitian, serta pelestarian warisan budaya dan ilmu pengetahuan dari masa lalu.
Agar kegiatan eduwisata bisa berlangsung dengan baik dan anak dapat memahami serta menghargai perkembangan peradaban, dapat mempersiapkan:
1. Riset Museum yang Tepat
Pilih museum yang cocok dengan minat belajar anak, misalnya apakah akan belajar tentang sejarah peradaban Indonesia, maka bisa ke museum Nasional. Contoh lain, apabila ingin belajar tentang seni, maka bisa ke Museum MACAN (Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara).
Setelah mendapatkan target museum yang akan dikunjungi, ajak anak untuk mencari tahu perihal:
- Jam buka dan tutup museum.
- Harga tiket masuk, selain beda harga antara pengunjung anak dan dewasa, biasanya ada perbedaan antara pergi perorangan dan kelompok.
- Fasilitas yang ditawarkan, seperti area parkir, musholla, kamar mandi, dan lainnya.
2. Persiapan Barang Bawaan
Untuk bisa menikmati eduwisata dengan nyaman, maka anak perlu diajarkan untuk menyiapkan kebutuhan personalnya oleh dirinya sendiri. Barang yang dirasa perlu dibawa saat eduwisata adalah:
- Tas kecil dan ringan yang cukup untuk membawa botol minum dan buku catatan.
- Kamera kecil atau smartphone untuk membuat dokumentasi (jika diperbolehkan oleh pihak museum).
- Obat-obatan ringan seperti plester luka, tisu basah, hand sanitizer, hingga minyak angin oles.
3. Menyusun Kegiatan Anak sebagai Persiapan Eduwisata ke Museum
Untuk bisa lebih berkesan dalam melakukan eduwisata, maka Anak harus diajak menyiapkan tata urutan tentang apa saja yang akan dilakukan ketika di museum nantinya. Sebagai gambaran, bisa berupa:
- Dokumentasi
Membuat dokumentasi ini bisa berupa foto maupun video, yang dilengkapi dengan catatan. Untuk bisa lebih cepat dalam mencatat, bisa dengan voice note yang direkam, sehingga bisa lebih cepat dalam mencatat. Rekaman suara tersebut bisa didengarkan ulang saat di rumah. - Berburu Fakta Unik
Setiap museum memiliki keunikan tersendiri, bahkan ada cerita legenda yang terkait dengan isi museum tersebut. Hal-hal unik seperti itulah yang harus dicatat dan bisa disampaikan pada saat pembuatan ringkasan dalam bentuk tulisan atau video. - Memilih Spot Favorit
Ketika menjelajahi isi museum, pasti ada hal yang paling menarik perhatian. Misalnya saat ke museum purbakala Sangiran dan tertarik saat melihat tanduk kerbau yang panjangnya hampir 2 meter, maka spot ini bisa dijadikan highlight utama dari sudut pandang si anak.
4. Buat Laporan Ringkas Hasil Eduwisata
Sebagai penutup dari kegiatan eduwisata ke museum, maka kita bisa bersama-sama si anak untuk bisa menyusun laporan ringkas dari kegiatan eduwisata ini. Laporan bisa berbentuk video maupun tulisan di blog yang tentunya berbentuk story telling ala bahas anak-anak ya.
Dalam pembuatan laporan ringkas ini, secara tidak langsung kita mengajari anak untuk bisa menceritakan sesuatu hal dengan runut sesuai kronologis. Tidak perlu memasang standar tinggi dalam pembuatan laporan ini, yang penting adalah anak bisa membuat laporan dengan lebih baik dibanding sebelumnya.
Yuk, wisata ke museum!
Leave a Reply