Bali merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia dengan luas pulau sekitar 123,98 KM2. Pulau Bali atau yang sering juga disebut pulau Dewata ini sangat terkenal hingga ke penjuru Dunia karena keindahannya. Laut Bali adalah salah satu tujuan pariwisata yang banyak di datangi oleh turis turis lokal, maupun mancanegara. Tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, Pulau Bali juga dikenal karena kekentalan tradisinya yang masih terjaga sampai sekarang dan telah masuk dalam kalender Bali untuk wisata.
Kalender Bali Untuk Hari Besar dan Event Nasional
Pulau ini juga disebut – sebut sebagai pulau seribu pura, karena mayoritas penduduknya yang memang beragama Hindu. Bali memiliki banyak sekali keunikan, budaya serta tradisi yang menjadi daya tarik tersendiri.
Budaya yang berkembang di Bali disebut – sebut sebagai pengaruh dari kebudayaan India.
Hari – hari besarkeagamaan yang berlangsung di Bali pun menjadi salah satu hal yang menarik perhatian pengunjung. Apa saja hari-hari besar itu? Berikut penjelasannya.
Hari Raya Galungan
Hari Raya Galungan merupakan salah satu kalender Bali yang penting dan hari suci yang ada di Bali. Hari Raya Galungan biasanya tiba setiap 6 bulan sekali yaitu pada hari Budha (Rabu) Kliwon Dungulan untuk merayakan kemenangan kebajikan (dharma) melawan kebatilan (adharma).
Pada Hari Raya Galungan, umat Hindu wajib memuja Ida Sang Hyang Widi atas terciptanya jagat semesta beserta isinya. Hal itu membuat Hari Raya Galungan disebut juga dengan hari pawedalan jagat.
Saat event ini berlangsung, kamu juga perlu mencari informasi tentang hotel di Bali murah atau penginapan murah sebagai tempat menginap saat Hari Raya Galungan ini.
Hari Raya Kuningan
Hari Suci selanjutnya yang juga dilaksanakan 6 bulan sekali yaitu Hari Raya Kuningan. Hari Raya Kuningan dilaksanakan 10 hari setelah Hari Raya Galungan yaitu pada hari Saniscara (Sabtu) Kliwon Kuningan.
Saat Hari Raya Kuningan payogan dari Hyang Widi yang diiringi para dewa-dewi dan juga pitara-pitari turun ke Dunia untuk memberikan karunianya kepada manusia. ciri khas dari acara ini adalah menggunakan jejaihitan berupa tamiang dan endongan.
Hari Raya Nyepi
Hari Suci yang ketiga adalah Hari Raya Nyepi. Hari Raya Nyepi sepertinya sudah sangat sering kita dengar. Hari Raya Nyepi diperingati sebagai tahun Baru Saka, sehingga dilaksanakan setahun sekali.
Sama seperti namanya Nyepi, maka penyambutan tahun baru ini dilakukan dengan keheningan.
Pada saat Hari Raya Nyepi, masyarakat Hindu wajib melakukan catur brata penyepian atau 4 pantangan pada saat perayaan Nyepi, yang antara lain yaitu, tidak boleh berpergian, beraktifitas, membuat kegaduhan serta tidak boleh menyalakan api ataupun lampu
Hari Raya Nyepi, biasa dilaksanakan 3-4 hari sebelum dilaksanakannya upacara pensucian sumber air atau yang disebut upacara melasti.
Hari Sirawaratri
Hari Sirawaratri merupakan hari peleburan dosa atau malam renungan suci. Hari Siwaratri sendiri bertepatan pada purwaning Tilem Kepitu (sehari sebelum bulan mati) pada bulan ke-7 dalam kalender Isaka.
Pada malam ini umat Hindu wajib berpuasa agar diberikan pengampunan atas semua dosa yang diakibatkan oleh kegelapan. Dewa Siwa sebagai manifestasi Tuhan melakukan yoga semadi semalam suntuk, jadi para Umat Hindu dianjurkan untuk melek semalam suntuk di tempat – tempat suci.
Itulah hari-hari besar yang masuk di Kalender Bali yang diyakini sebagai hari suci bagi umat Hindu di Bali. Masih ada beberapa Hari besar lainnya seperti Hari Purnama dan Tilem, Hari Saraswati serta Hari Raya Pagerwesi.
Sebagai destinasi wisata dunia, maka suguhan budaya lokal dalam melaksanakan upacara keagamaan tersebut menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk mengunjungi setiap destinasi wisata Bali.
Berkunjung bersama keluarga atau pasangan tentunya akan sangat seru dan berkesan, ya!
Leave a Reply