Membaca kalimat “investasi saham”, seringkali orang awam langsung mengernyitkan dahi dan membatin bahwa itu hanya cocok dilakukan oleh mereka yang sudah mahir dalam membaca pergerakan harga saham. Apakah benar demikian? Lalu hadirnya aplikasi investasi saham Stockbit apakah bisa digunakan oleh kita yang masih polos tentang saham?
Kapan Kita Harus Mulai Investasi?
Pada 28 Januari 2021, arigetas.com mendapat kesempatan untuk bisa mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh BloggerHub dengan narasumber Mas Michael Owen Kohana, seorang Investment Analyst di Stockbit yang dengan sederhana dan apik menyajikan materi tentang investasi saham.
Sebelum membahas tentang investasi saham lebih jauh, terlebih dahulu kita pahami bersama kenapa kita harus mulai melakukan investasi. Salah satunya, adalah tingkat inflasi (penurunan nilai uang) yang terjadi setiap tahun.
Cara mudah memahami inflasi adalah dengan ilustrasi uang 100 ribu rupiah pada tahun 2000 bisa dibelanjakan lebih banyak barang dibandingkan dengan jumlah uang yang sama pada tahun 2022.
Bentuk investasi yang umum diketahui dan dilakukan oleh publik antara lain adalah reksadana, saham, deposito, properti, emas, obligasi, dan P2P lending hingga mata uang digital (crypto).
Dari berbagai bentuk investasi yang disebutkan di atas, terdapat yang memiliki risiko rendah hingga tinggi, yang kesemuanya bisa diukur sesuai dengan profil masing-masing orang. Yang pasti, apapun bentuk investasi yang dipilih, semakin cepat mulai investasi (meski dengan nominal yang kecil) maka akan semakin menguntungkan (magic of compunding).
Apa itu Saham
Pengertian saham secara ringkas adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Dalam kegiatan jual beli saham, terdapat potensi keuntungan dan risiko yang perlu dipahami oleh para pembeli saham.
Potensi Keuntungan Jual Beli Saham
Jual beli saham memiliki potensi pendapatan dari capital gain yaitu ketika harga jual lebih tinggi dibandingkan dengan harga beli. Kemudian kita juga berpotensi mendapatkan penghasilan ketikan ada Dividend yaitu pembagian laba perusahaan kepada kita sebagai investor. Pembagian dividend ini biasanya hanya 1 hingga 2 kali saja setiap tahunnya.
Potensi Risiko Jual Beli Saham
Adapun potensi risiko dari aktivitas jual beli saham ada dua, yaitu capital loss yang terjadi ketika harga jual lebih rendah dari harga beli. Potensi risiko berikutnya adalah ketika perusahaan yang sahamnya kita beli mengalami kebangkrutan dan dilikuidasi.
Jual beli saham dapat dilakukan dengan cara konvensional, misalnya dengan menghubungi atau mendatangi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memutuskan untuk membeli saham perusahaan A, B, dan C pada harga sekian rupiah untuk berapa lot saham.
Saat ini, kita bisa lebih mudah melakukan jual beli saham hanya dari smartphone kita dengan menggunakan aplikasi investasi saham Stockbit yang tersedia untuk sistem operasi Android dan iOS.
Cara Kerja Aplikasi Investasi Saham Stockbit
Aplikasi investasi saham Stockbit bekerja setiap hari kerja (weekdays) mulai pukul 8:45 hingga 15:15 WIB yang berfungsi sebagai sekuritas di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagai gambaran sederhana cara kerja Stockbit adalah anggap BEI merupakan Mall, sedangkan Stockbit adalah toko di dalam Mall. Sedangkan saham merupakan barang dagangan misalnya makanan, minuman, pakaian, dan lain sebagainya.
Menggunakan Stockbit dalam jual beli saham, maka Anda akan dikenakan biaya transaksi dan pajak sebesar 0,15-0,25% untuk beli saham, sedangkan untuk jual saham akan dikenakan biaya dan pajak sebesar 0,25-0,35%. Adapun satuan perdagangan saham di Stockbit adalah minimal 1 lot (100 lembar saham).
Ketika sudah memahami cara kerjanya, sekarang saatnya membeli ataupun menjual saham. Tentu saja, dengan melakukan analisis saham terlebih dahulu, ya.
Cara Analisis Saham
Dalam melakukan transaksi saham, tentu tidak bisa hanya dengan asal membeli saham perusahaan A dan B secara acak. Paling tidak, harus memahami 3 tipe analisis saham:
- Fundamental Analysis
Mempelajari bagaimana suatu perusahaan bekerja, bagaimana performa perusahaan di masa lalu hingga masa kini, sehingga bisa memprediksi bagaimana prospek perusahaan ini di masa mendatang. - Technical Analysis
Analisis ini menggunakan grafik performa dan pergerakan harga saham suatu perusahaan. Metode ini merupakan cara singkat untuk bisa memutuskan untuk membeli atau tidak atas saham perusahaan tersebut. - Bandarmology
Cara ketiga ini dengan melihat apakah ada suatu perusahaan besar yang investasi di perusahaan incaran, sehingga kita bisa ngikut untuk berinvestasi saham di perusahaan tersebut.
Selain menganalisis dengan 3 cara di atas, kita juga harus bisa menahan diri agar hanya membeli saham di harga yang wajar, dan diakhiri dengan bersabar menunggu waktu yang bekerja.
Selamat berinvestasi saham dari genggaman Anda 🙂
Leave a Reply