Makna Tari Lampah Nini Saat Launching We Love With Love

makna tari lampah nini saat launching yayasan we love with love

Siapa tidak kenal pesona pulau dewata alias Bali? Wisatawan mancanegara yang merupakan sumber devisa negara pun lebih banyak kenal pulau cantik yang berada di sebelah timur pulau Jawa. Saat pandemi global akibat COVID-19, pelaku usaha terutama UMKM ikut menderita minus 12,28%. Yayasan We Love With Love pada 16 Januari 2021 pun dilaunching dengan tarian Lampah Nini. Apa sih, makna tari Lampah Nini tersebut?

Launching Yayasan We Love With Love

Pulau Bali, adalah cikal bakal terbentuknya pergerakan yang fokus membantu para seniman dan pengrajin UMKM melalui yayasan We Love With Love.

Yayasan yang didirikan oleh ibu Novi Rolastuti hingga saat ini, telah bersilaturahmi ke-12 pengrajin dan seniman di Bali. Seluruh anggota tim yayasan We Love With Love merupakan saksi dari bagaimana banyaknya upaya yang dilakukan oleh para seniman dan pengrajin untuk bisa tetap bertahan dengan banyak terobosan.

Dibalik semua hal tidak baik dari pandemi ini, terdapat pelajaran baik yang ditemukan, yaitu untuk mengajarkan kita, para manusia, untuk kembali mencintai alam dan sesama manusia.

Pada hari Sabtu, 16 Januari 2021 jam 12:00 WITA (11:00 WIB), melalui siaran live streaming channel YouTube We Love With Love, dalam acara launching mempunyai 3 acara utama yaitu:

  • Pemaparan visi dari founder yayasan We Love With Love yaitu ibu Novi Rolastuti.
  • Talkshow menarik bersama dengan Ibu Novi Rolastuti.
  • Launching tari Lampah Nini.

Sebagai informasi, tarian Lampah Nini ini merupakan kali pertama dipertunjukkan di ruang publik.

Belajar Makna Tari Lampah Nini

Tari Lampah Nini, merupakan tari yang lahir dari tangan dingin maestro tari tradisional Bali, Ni Ketut Arini yang telah berusia 77 tahun yang berkolaborasi dengan I Komang Adi Pranata, seorang koreografer kontemporer.

Makna utama dari tari Lampah Nini, adalah pembelajaran tentang perjalanan dan refleksi hidup manusia saat tahun 2020 hingga awal 2021 ini. Ya, Anda benar. Refleksi yang dimaksud adalah refleksi kehidupan manusia saat terjadinya pandemi global.

Menonton tari Bali, bagi saya selalu merupakan hal yang menarik. Awalnya sebelum saya menonton, saya sudah berkata kepada diri sendiri, bahwa nanti tidak akan kaget dengan bagusnya tari Bali yang benar-benar baru ini.

Akan tetapi, nyatanya, ketika berlangsungnya tari Lampah Nini ini, saya yang awalnya masih berbalas komentar di media sosial, menjadi terpukau dan terpaku mata dan hatinya ke layar laptop!

~arigetas.com

Hasil koreografi dan penanaman makna mendalam yang ada di tarian Lampah Nini ini terasa dekat dengan diri manusia, karena bercerita tentang perjalanan hidup. Dalam menjalani kehidupan, setiap dari kita memiliki jalan yang berbeda-beda likunya, terkadang menjadi tidak menentu dan bahkan sulit untuk ditebak.

Tari Lampah Nini menggambarkan kehidupan manusia sejak lahir hingga berkembang. Ibaratnya, kita manusia adalah seperti benih yang dihempaskan angin di atas tanah, yang kemudian tumbuh dan mengenal satu sama lain.

Selama tumbuh, anak-anak bermain ceria yang diibaratkan seperti para lebah yang mengitari bunga, dengan adanya sosok ibu yang menjawab semua keingintahuan anak terhadap dunia.

Hingga akhirnya, sosok ibu tidak selalu akan ada mendampingi, bahkan ketika belum cukup keberanian di dalam diri dalam menapaki kehidupan yang bakalan panjang tersebut.

Di dalam tari Lampah Nini, kita seperti kembali diajarkan fitrah menjadi manusia yang berjalan dengan kesadaran, nafas yang melakukan perjalanan, hingga darah yang memang bertugas mengaliri diri kita manusia.

Ketika dalam perjalanannya, sering kali kehidupan tidak berjalan mulis, berliku hingga berkerikil. Ketika sadar saat tersesat, sangat wajar untuk diam terlebih dahulu. Pada akhirnya, di dalam bimbang, apakah kita manusia bisa memaafkan diri sendiri yang bersalah? Dalam keheningan, niscaya kita bisa kembali mengembangkan kesadaran. Seperti halnya dahulu, kembali pada ibu dengan kasih sayangnya.

Tari lampah Nini ini, pas banget dengan apa yang menjadi nafas dari yayasan We Love With Love, yang berusaha merangkul banyak UMKM terutama pengrajin dan seniman di Bali.

Tentu saja, batu berat bisa diangkat lebih ringan ketika ada banyak tangan yang membantu, demikian pula dengan yayasan We Love With Love. Caranya mudah, silakan kunjungi website We Love With Love atau bisa dengan langsung membeli produk lokal Bali.

Sebagai bentuk penghargaan, terdapat giveaway bagi 100 donatur pertama berupa kaos yang dilukis oleh I Dewa Putu Sena, seorang maestro dari Ubud bali.

Untuk informasi lebih lanjut tentang We Love With Love, silakan hubungi via WhatsApp pada nomor 081236407730.

Salam We Love With Love.

About arigetas 481 Articles
Family man. Ayah dua orang putra yang suka iseng, absurd, guyon receh serta hobi main badminton. Terkadang bisa serius.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*