Pernahkah anda bertanya-tanya, kenapa ada kode berbentuk titik-titik yang timbul di setiap tombol lift? Itu merupakan huruf braille penyambung mata bagi saudara-saudara kita yang tuna netra. Kemudian, seberapa tahukah kamu akan fakta huruf braille yang sangat berguna ini?
Asal Mula Huruf Braille, si Penyambung Mata Tuna Netra
Sesuai namanya, huruf braille itu ditemukan oleh warga negara Perancis yang bernama Louis Braille, yang melakukan uji coba membuat tulisan yang dapat dibaca di dalam gelap. Selain dapat digunakan untuk membaca huruf di dalam gelap, huruf braille ini tentu sangat berguna bagi seseorang yang buta, seperti Louis Braille sendiri.
Sebelum menemukan alfabet braille seperti yang sudah dikenal luas saat ini, Louis Braille mendapatkan idenya dari huruf yang sudah ditemukan oleh perwira Napoleon, yang juga kebetulan buta, yang bernama Charles Barbier. Rangkaian alfabet yang digunakannya adalah menggunakan kombinasi titik pada matriks 6 x 6. Sebagai catatan, alfabet Barbier ini diciptakan untuk bahasa Perancis saja ya.
Cara membaca huruf braille
Huruf braille yang hingga saat ini diakui sebagai standar internasional penggunaan huruf bagi tuna netra, menggunakan kombinasi 6 titik yang timbul (2 kolom dan 3 baris).
Cara membuat tulisan braille secara manual (dan tradisional), dapat menggunakan cetakan (slate) dan sebuah tusukan tumpul (stylus). Penulisan adalah dengan cara pencerminan, dimana kertas ditusuk dari bagian belakang sehingga menimbulkan efek tulisan timbul pada bagian depan kertas.
Secara umum, cara menuliskan satu paragraf membutuhkan waktu yang lama, karena per satu huruf perlu ditusuk dengan seksama dan penuh ketelitian.
Fakta Menarik tentang Huruf Braille
Sebagai seorang yang awam tentang huruf braille, seringkali kita memahami hal-hal terkait dengan huruf braille dengan kurang tepat. Apa saja contohnya?
1. Bagaimana cara cepat membuat buku dalam alfabet braille?
Untuk menulis sebuah buku, maka kita akan kesulitan (dan butuh waktu lama) kalau menulis huruf braille hanya dengan stylus dan slate. Untuk itu, salah satu solusi dalam menulis cepat, ada mesin ketik khusus braille lho. Namanya Perkins Brailler yang ditemukan pada tahun 1892.
Saat ini, mesin ketik khusus untuk karakter braille ini cukup mudah ditemui di marketplace dengan harga yang cukup mahal yaitu sekitar USD 800 keatas. Tidak heran, karena memang teknologi yang digunakan adalah khusus dengan pangsa pasar yang khusus pula.
2. Braille itu huruf, bukan bahasa
Ini merupakan fakta yang saya sendiri mengalami. Saya kira, huruf braille itu satu paket dengan bahasa khusus buat penyandang tuna netra. Contoh sederhananya, ada kode huruf tertentu untuk menyebut makan. Mirip dengan kode bahasa isyarat yang sifatnya universal.
Akan tetapi, ternyata braille itu hanyalah huruf biasa seperti a, b, c hingga z serta angka 0 sampai 9 dalam bentuk titik-titik yang timbul. Jadi, dengan huruf braille, bahasa yang digunakan bisa seperti saat kita menulis biasa.
Untuk alfabet braile bahasa Indonesia, Melayu dan Inggris misalnya, menggunakan kode titik timbul yang sama. Sedangkan untuk alfabet braille bahasa Arab misalnya, menggunakan kode yang mirip tetapi merupakan alfabet arab.
3. Jenis buku dalam huruf braille itu apa saja?
Meski jumlahnya tidak sebanyak buku konvensional, terdapat banyak buku yang dapat dibaca dalam bentuk alfabet braille. Sebut saja buku pengetahuan umum, buku cerita anak hingga novel tebal pun ada yang ditulis dalam alfabet braille.
Bahkan, kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) juga ditulis dalam versi huruf braille.
Jasa Louis Braille sangatlah luar biasa besar bagi para tuna netra dalam menemukan huruf braille ini, meskipun dengan keterbatasan penglihatan tidak menjadi suatu masalah untuk tetap bisa membaca.
Iya Mas. Jasa beliau benar-benar terpakai hingga akhir zaman nanti.
Iya saya juga sering keliru. Udah diulang-ulang sejak zaman sekolah dasar, kalo braille itu huruf. Ya maksa aja nyebut kalo Braille adalah bahasanya tuna netra. Sehingga lupa kalo bahasa kaum disabilitas ini sama seperti kita.
Yuhuuu Bang … karena biasanya kita melihat bahasa isyarat sih …
Aku dri dlu penasaran loh mas gimana cara bikin dan baca huruf braille.. Pengen belajar aku nyaaa
Ada banyak di Internet mba…
Saya pernah lihat anak tuna netra mengoperasionalkan laptop yg sdh terinstall software khusus tuna netra..jadi si anak ini ngomong di mic.yg disambungkan ke laptop terus software akan merekam omongan anak dan langsung menulis kalimat di laptop …begitu juga sebaliknya tulisan di laptop akan mengeluarkan suara ketika si anak menekan tuts keyboard tertentu ..jd huruf braille jg sdh masuk kedlm perangkat digital sptinya..
Salut banget dengan para ilmuwan dan teknisi yang akhirnya bisa membuat teknologi untuk menjembatani saudara-saudara kita yang mempunyai keterbatasan.
Aku baru sadar ternyata yang dilift ada titik timbul itu huruf braille. Nah aku salah kaprah nih, dari dulu mengiranya braille ini bahasa juga bukan cuma huruf, ternyata huruf aja ya, duh makasih pencerahannya mas Ari.
Sama-sama mbak Gilang…
Tadi saya kira memang braile itu bahasa bagi teman2 kita yang tuna netra..rupanya huruf/abjad seperti kita membaca a-z… tercerahkan..lalu bagaimana dengan marka yang membantu mereka di jalan mas…seperti di trotoar…apakah sama?
Setahu aku bang, yang di trotoar itu untuk garis lurus (arah jalan) dan titik-titik matriks kotak artinya berhenti (akhir jalan dll)
Saya malah blm pernah liat fisik buku bertuliskan braile. Saya kurang gaul kayaknya hehe
Tapi salut buat penulis yg menerbitkan karyanya dalam tulisan braile
Semoga makin banyak yg menerbitkan buku dalam alfabet braille…
turut bersuka cita ketika saat ini banyak yg mendukung akan kemajuan dari teman-teman tuna netra dengan hadirkan buku huruf braille ini karena amat sangat berharga buat mereka
Alhamdulillah ya mbak 👏
Seru ya belajar huruf braille, pengen ih biar paham, terus pengen juga belajar bahasa isyarat. Masyaallah pasti seruu.
Iya mbak. 🙂
Yuni pernah nyoba baca huruf-huruf braille, Mas. Dan itu susahnya minta ampun. Semakin bertambah rasa syukur, kita dikaruniai nikmat penglihatan.
Alhamdulillah….
Salut sama penemu huruf Braille, benar-benar berjasa bagi dunia literasi dan saudara-saudara yang menggunakannya.
Semoga jasanya dihargai dengan baik hingga akhir dunia nanti…
Aku selalu takjub sama mereka yang pandai membaca huruf braille
Beberapa temanku yang tunanetra membaca buku dengan cepat dan lincah
Bahkan buku-buku berbahasa Inggris
Keren ya
Iya mba, mereka bisa fokus hanya di membaca huruf braille dan gak terdistraksi …
Bahkan di uang kertas kita juga ada titik timbul yang biasa digunakan tuna netra ya kan mas Ari. Aku pernah liat tuna netra meraba bagian kertas untuk tahu berapa uang yang dipegangnya
BETUUUULLLL MBAAK…
Salut untuk penemu alfabet braille karena sangat berfaedah untuk kaum tuna netra yang membutuhkan
Iya mba. Keren banget idenya ini…
Aku pernah belajar huruf braille cuma hafal A sampe E aja tapi. Penasaran sama mesin tik Braille aku tuh. Pengen liat langsung
Kapan2 main ke SLB Mbak …
Ayok mbak, main2 ke SLB …
Waduh, jujur mas, aku baru tahu alfabet braille itu dari baca artikel ini. Kekeke. Terlalu gak peduli aku, mungkin karena memang dalam keseharian aku kurang bergaul sama saudara-saudara kita yg berkebutuhan khusus. Terima kasih Mas Ari sharingnya.
Sama-sama Mba. Semoga informasi yang sedikit ini bisa mencerahkan.
Aku penasaran kalau Al Quran yang pakai huruf braille itu kaya apa ya Mas
Ya tetep pakai kombinasi titik-titik timbul ini Mba..
Louis Braille berjasa banget ya bagi penemuan huruf alphabet khusus bagi saudara² kita penyandang tunanetra. Nice artikel Mas Ari, thank you
Maturnuwun mba Mia.
Saya sudah lama mendengar huruf Brailler tapi baru tahu alfabetnya seperti apa setelah baca artikel ini. Penemuan ini sangat berharga bagi teman-teman kita penyandang tunanetra
Betul, Mas.
Tertarik pengen hafal hurufnya.. seperti sandi Morse tapi ini diraba bukan didengar.
Iya ini mba,,, bisa buak latihan bikin kode juga…
Saya sedikit bisa paham dan belajar setelah baca tulisan Mas Arigetas ini. Ternyata titik-titik braille terbentuk dair sudut-sudut huruf ya
nah Mbak, aku pun juga baru tahu kok setelah browsing-browsing tentang huruf braille.
Saya baru sekali melihat buku bertulisan huruf braile, waktu menyambangi SLB di Kalibawang, Kulon Progo. Takjub saja akan mereka yang semangat belajar meski dalam keterbatasan.
Iya Mba. Mereka tetap semangat meski memiliki keterbatasan … salut banget.
Keren, ya, udah banyak buku untuk kaum tuna netra. Salut buat mas Braille. Karena mereka juga butuh ilmu pengetahuan, pastinya.
Iya mba, alhamdulillah.
Oh jadi huruf Braille ini bener-bener huruf gitu ya mas yg ditulis sama kayak huruf Latin biasa. Berarti beda sama Bahasa isyarat yg misalnya buat bilang makan atau apa gitu bisa pake satu gerakan. Jadi huruf per huruf gitu ya
Iya Mas. Aku pun baru ngeh …
Alhamdulillah sekarang udah banyak yaaa penerbit yang menerbitkan buku dengan huruf braille ini. Jadi, penyandang disabilitas bisa tetap bisa membaca. Waktu kunjungan ke salah satu tempat difabel, sempat lihat juga ada alquran dengan huruf braille dan ini membantu banget. Semoga makin banyak yang care sama semua penyandang disabilitas
Aamiin. Semoga semakin banyak penerbit yang mencetak buku-buku mereka dalam alfabet braille.