Untuk anda yang sedang galau pengen nulis blog, terkadang kepikiran memilih antara ngeblog gratisan atau berbayar bukan? Supaya anda nggak bingung, berikut penjelasan sederhana dari pengalaman ngeblog saya.
catatan: artikel ini merupakan rangkuman materi di grup WA “Belajar Web dan Blog”.
Ngeblog itu adalah
Saya awali dengan memberi pemahaman bahwa blog adalah web log alias media untuk menulis segala sesuatu pemikiran dari seseorang yang disimpan di dunia maya. Penyimpanan ini bisa bersifat terbuka atau juga privat (ada password untuk melihat isi blog).
Perlu diketahui, segala sesuatu yang kita tulis di dalam blog itu merupakan pendapat kita pribadi, yang mana harus kita hitung dan ukur efeknya. Misalnya, di dalam blog kita tidak boleh melakukan hate speech atau melecehkan orang lain. Ada UU ITE yang siap menghadang kita nantinya, kalau orang yang kita hate speech melaporkan ke yg berwajib.
Dalam menuliskan blog, di awal biasanya kita bertemu dengan 2 pilihan yang sering membingungkan: Kita ngeblog di platform gratisan atau yang berbayar dengan punya domain sendiri?
Bingung antara ngeblog gratisan atau berbayar
Adalah suatu hal yang wajar, ketika anda bingung. Saya memulai memberi gambaran untuk anda yang benar-benar pemula di dalam dunia blogging ya, saran saya adalah: mulailah ngeblog dengan media gratisan dan bisa di banyak platform. Kalau bingung nanti permulaan ngeblog nulis apa, boleh merujuk ke postingan Mbak Hani pada tautan ini.
Platform ngeblog ada banyak sekali misal yang hanya bisa menulis macam kompasiana hingga ke yang bisa kita atur tampilan dan alamatnya. Biasanya orang akan bingung lagi dengan 2 pilihan utama: blogspot vs wordpress.
Saran saya, dalam menentukan platform mana yang yang dirasa cocok, kenapa tidak mencoba ngeblog di keduanya (di blogspot dan di wordpres). Jadi anda silakan membuat 2 blog misalnya
tehcelupkotak.blogspot.com dan tehcelupkotak.wordpress.com
Pada kedua blog tersebut, silakan anda sentuh settingan yang paling terasa “anda banget”. Anda bisa memilih themes/template yang paling anda rasa sesuai.
Pada kedua blog tersebut, silakan anda mengupdate tulisan anda secara rutin. Misalnya setiap minggu 1 postingan. Oh iya, di kedua blog tadi anda posting artikel yang sama ya. Termasuk gambarnya dll. Lebih bagus lagi kalau anda bisa menuliskan artikel itu dari hati, sehingga tulisan lebih alami dan nendang.
Maka saya yakin, dalam 2 minggu saja, maka anda sudah bisa menyimpulkan bahwa diri anda ini lebih nyaman menggunakan wordpress atau yang blogspot.
Bagus mana WordPress atau Blogspot?
Oh iya, tidak ada yang salah kok antara blogspot atau wordpress. Semuanya sudah memenuhi standar untuk ngeblog. Bukankah isinya blog adalah tulisan yang ditulis runut dan dilengkapi dengan media (gambar, tautan video, twitter hingga Instagram)?
Nah. Setelah anda mempunyai feel ngeblog dan hasrat menulis rutin yang menggelora di dalam tubuh, bolehlah kita naik level ke: ngeblog yang berbayar.
Plus minus ngeblog berbayar
Ngeblog berbayar berarti punya domain TLD alias Top Level Domain misalnya .com .net .id .blog ataupun CC TLD (country code TLD) misal .web.id.
Adapun harga domain TLD dan CC TLD itu berbeda-beda tergantung penyedianya. Kemudian kita 100% punya kontrol tentang tampilan, desain hingga rumit2nya,
Juga, kalau anda mau menginstall platform wordpress.org maka anda harus menyewa hosting sendiri. Sedangkan yang blogspot bisa cukup disetting untuk menyambung hosting di blogspot ke domain saja.
Ngeblog di https://tehcelupkotak.com tentu terasa lebih profesional daripada ngeblog di tehcelupkotak.wordpress.com atau tehcelupkotak.blogspot.com bukan?
Kesan profesionalitas itulah yang juga menarik minat para advertiser yang akan mengontak anda, para blogger TLD untuk ngejob. Tawaran job ada banyak misalnya: sponsored post, content placement hingga ke jasa nanam backlink. Kesemuanya itu artinya ada pundi-pundi uang yang akan masuk ke anda.
Paling penting, segala kemungkinan anda ngejob yang saya sampaikan pada poin di atas, tidak bisa anda dapatkan kalau anda ngeblog di platform gratisan.
Salah satu syarat yang dipakai untuk menentukan tinggi rendahnya bayaran atau rate card blog anda adalah parameter domain authority alias DA. Semakin tinggi DA anda maka semakin tinggi posisi tawar anda dalam menerima fee ngejob.
Kembali ke materi awal, ngeblog gratisan di awal bagi saya adalah murni untuk mengetahui seberapa seriusnya anda akan ngeblog.
Sekarang bayangkan, anda belum pernah menulis blog kemudian anda langsung membeli domain dan sewa hosting. Kemudian ternyata blog anda cuma diisi 1-2 postingan kemudian anda biarkan.
Kalau begitu, maka anda hanya membuang uang sia-sia untuk sewa hosting dan beli domain. Meski anda bilang: “Ah, cuma sekian ratus ribu doang kok anda yang ribet” misalnya. Bagi saya ini tetap termasuk sia-sia.
Saya bisa bilang begitu, karena di 2009 saya punya arihevea.com dan 2016/17 mainkemana.com yang dengan terpaksa saya kubur karena tidak bisa mengurusnya. Saya pernah menyia-nyiakan dua domain. hiks.
Demikianlah akhir materi yang saya bagikan di grup WA. Kalau anda, punya pengalaman awal ngeblog menarik apa nih? Share di komentar ya 🙂
Iya ya kita harus hati-hati nulis di blog. Tidak boleh menyinggung apalagi sampai bikin orang lain resah biarpun blog itu milik kita sendiri. Karena semua yang kita lakukan akan berbalik ke kita entah itu hal baik atau hal tang kurang atau tidak baik
Bener banget Kang Amir
Kalo saya sih suka gratisan(blogspot) biar gak mikirin hosting. Memang sih banyak kelemahan seperti gak bisa di custom menjadi sebuah situs mode subscriber, ataupun gak bisa install plugin yang menunjang aktivitas.
Tapi dibalik kelemahan itu ya yang gratisan masih mencukupi dan bisa mengisi kebutuhanku. Kalo masalah SEO asal kita mengikuti panduan google OK aja yang gratisan, tampilan juga asal mengerti dasar CC HTML dijamin lah blog gratisan makin keren.
Intinya sih gini, analisis dulu tujuan bikin blog untuk apa lalu analisis kebutuhannya. Karena percuma aja kalo bikin yang berbayar tapi nge blog sekedar nulis aja lalu jarang diurus, ini sih lebih baik gratisan aja. Atau sebaliknya, bikin blog gratisan tapi kebutuhan seharusnya pakek yang bayar karena ada fitur-fitur yang tak tersedia di gratisan, ini seharusnya yang berbayar.
betul sekali Mas. Tujuan bikin blog itu apa dan mau diapain. Itu aja sih.
Saya pakai blog TLD karena suka URL yang singkat mas hehehe. Soalnya kalau gratisan berasa panjang banget URL linknya 😀 belum sampai tahap dapat penghasilan karena masih just for fun saja. However, berhubung sudah TLD, jadi lebih semangat menulis, dan happy kalau ada yang komentar 😛
Iya Kak, kesan profesional lebih nyus kalo pake TLD. Temen lain juga cerita kalo mereka lebih greget nulis saat pake TLD.
Iya mas,emang benar.
Untuk pemula ada baiknya mencoba membuat web blog dua, yakni Blogspot dan WordPress agar mengetahui enakan pakai yang mana dan nggak bingung lagi.
Tinggal setting sesuai keinginan kita, sambil belajar juga.
Perlahan lahan nanti bisa paham, baru dech nanti coba yang berbayar
Yuhuuu mb Elva 🙂
Sekarang saya pakai dua-duanya, ada platform gratis dan berbayar. Cuma ya, karena punya blog di platform berbayar, saya jadi terdorong untuk mencari uang untuk membayarnya
Motivasi yang sangat luar biasa ya Mas 🙂
Pertama kali ngeblog bareng alm temen di Multiply. Dia wafat, tak pindahin ke blogspot gratisan. Masih ada smp sekarang, sebulan sekali update. Soalnya udh masang adsense, walaupun belum menghasilkan. Haha..
Punya juga gratisan WP, isinya gado-gado, sedikit flash fiction, nyoba-nyoba nulis FF. Sulitnya Mak…
Sekarang sih TLD yang rajin update. Ya mayan nambah-nambah uang jajan dari CP maupun SP.
Alhamdulillah ya mbak. Ikut senang 🙂
Aku masih menata satu blog ini saja dulu mba, waktuku yang masih mepet soalnya. Hahaha.
Kembali lagi ke tujuan awalnya sih, kalo cuma buat isi waktu luang aja pake yang gratisan lebih baik, kalo udah pake yang berbayar kan otomatis mau ngga mau ya nge blog ngga cuma alakadarnya aja, harus diseriusi, kalo ngga nanti perpanjang domain dan hosting pake apa?
Betul sekali mba Riska. 🙂
Isinya bermanfaat Mas. Ini pengalaman aku banget. memasuki dunia perblogingan memang tidak mudah, jadi pemula seperti saya perlu belajar banyak dengan para senior seperti Mas ini. Bahasannya juga mudah di mengerti. Terima kasih Mas.
Terima kasih mbak Asih. Semoga tulisan kecil ini berguna bagi banyak orang 🙂
pertama ngeblog buat seneng-seneng aja, nulis apa saja. Pakai blog gratisan, wp dan blogspot di coba semua.
Dua tahunan ini baru deh pakai yang berbayar
Jalan blogger, memang biasanya begitu mbak Nanik 🙂
TLD lebih apa ya? Setidaknya sedikit menjelaskan keseriusan kita untuk mrnyalurkan hobi menulis, karna dituntut untuk memiliki domain yang mewakili diri kita sebagai penulisnya.
Iya bang Kornel. Kesan yang ditangkap adalah lebih serius.
Saya awalnya juga pake 2 platform, tapi entah knp saya lebih suka pake blogspot. Tapi sekarang2 ini saya juga sedang mempertimbangkan untuk punya wp hehhe
Gak apa-apa mbak, semuanya memang perlu kenyamanan dan kecocokan.
Aku selalu langsung ambil domain tld meski gratis. Ada 5 sampai akhirnya seleksi alam jadi 2 saja. Lebih profesional, menurutku, dan lebih mudah mencari penghasilan. Tapi balik lagi ya, ke niat ngeblog. Banyak kok yg istiqomah dengan domain ekstensi blogspot dan wordpress yang tetap berkibar.
Ya kalau dapet TLD gratis sih, beda cerita mbak. Sudah pasti juga diambil.. kemudian dikonekin ke blogspot alias gratis setahun pertama. hihihihi.
saya ngeblog pertama kali, 2006 pake blogpsot, trus ganti multiply, trus lama pake wordpress dan nyaman dengan style nya. jadi ketika pake domain TLD lgsg install wordpress sbg CMS
Kalau aku dari sejak day 1 baca blog orang kebetulan mereka komunitas wordpress, trs nyoba wordpress.. Malah baru nyoba blogspot beberapa tahun yg lalu.
Berbagi cerita awal mula mengenal blog..
Saya mengenal tahun 2014, dan pada saat itu kebetulan pekerjaanku sebagai operator gangguan di Kementerian Agama yang di Lapangan Banteng.
Namanya operator gangguan kalau di daerah tidak ada gangguan ya nganggur-nganggur aja, tak ada kegiatan.
Singkat cerita ada temen yang ngeracuni saya untuk main blog, pikirku dari pada nganggur tak ada kegiatan mending ikut belajar ngeblog aja.
dan saat itu tentu masih menggunakan platform blogger yang gratisan, namanya juga baru belajar kan ya..
setelah blog online, saya malah suka banget dan sampai keseringan oprek” tema blog, daripada menulis konten.
Pengalamanku ngeblog belum ada yang menarik sih sebetulnya. Tapi disini saya akan nitip pesan buat semuanya..
Buat kalian yang baru dan ingin belajar ngeblog, silahkan pakai yang gratisan dulu.. perdalam ilmu basic nya dulu, kalau dirasa sudah sedikit paham baru bisa melangkah ke yang berbayar.
Betul banget pesannya mas Kholis 🙂
Saya ngeblog gratisan pertama 2006, maish pake multiply. Abis itu karena tuntutan kuliah akhirnya rehat panjang. Pas 2011 mulai lagi ngeblog, tapi kayak ‘masuk angin’ karena profesi juga jurnalis, sehingga tiap hari kerjanya udah nulis. Rasanya kalo lihat layar laptop terus pengen ‘muntah’ (ups, maap. Hehehe).
Waktu 2011 masih pakai gratisan (nama blognya sama dengan yg sekarang, tapi ada embel2 wordpress-nya). Kekeke. Pas 2014 karena ada sebuah peristiwa menyedihkan dalam hidup saya, akhirnya suami dan dokter minta saya nulis, nulis apa saja, yg penting menyibukkan diri dengan hal positif. Saya meski tinggal di Bali tapi di tahun itu benar-benar menutup diri. Suami belikan saya domain sendiri yg saya pakai sekarang.
Tapi saya betul-betul baru kenal SEO, baru kenal aturan penulisan ngeblog, baru kenal job dari ngeblog itu justru 2019. Sebelumnya cuma ngeblog as usual. Rasanya tuh nyeseeeeeel banget. Kekeke. Tapi lebih baik terlambat dari pada tidak. Jadi lah seperti saya yg sekarang.
Semua orang pasti kenalan sama yg namanya ‘first time’ dalam hal apapun kaaan. Yg penting adalah kemauan untuk belajar dan terus mengupgrade diri. Makasih Mas Ari, kuliah ngeblognya kemaren asik. Hehehe
Terima kasih sharing ceritanya mb Mutia 🙂
ALhamdulillah, passion menulis itu memang sangat berguna!
Hihihi tulisan ini membuatku teringat akan keputusanku beli domain blogspot mas Ari.
Dulu 2008 buat blogspot gratis buat nulis nulis doank.. sering bersawang mas karena kadang nulis kadang bertahun dibiarkan.
Akhir 2018 mulai ikhtiar nulis minimal seminggu sekali.
Akhirnya temen nyaranin beli domain jadi deh beli. Sungguh tiada ruginya.
Malah ngomong ke diri ini, kok gak dari dulu Nemu komunitas begini, hehe
Alhamdulillah, artinya banyak kisah mirip tentang ngeblog yang alurnya seperti ini ya Mba?
Saya masih coba2 juga nih. Kalau blog gratisan mulai th 2017 kalau ngga salah. Baru 2019 ini ikut yang berbayar. Eh, malah jarang diisi. Karena sibuk isi konten di media lainnya. Lumayan dibayar.
Tapi memang berkat sering latihan isi di blog gratisan, Kompasiana, malah merambah kemana-mana. Nekat keluar dari kerja kantor. Sampai sekarang masih berkutat isi konten.
Iya mbak, ikut senang akhirnya bisa nemu pekerjaan yang benar-benar passion ya mbak. Aku pun di kepala ketagihan buat nulis ini itu, meski sering eksekusinya gagal. ahahhaha.
Nah, kalimat terakhir yang berat. Anda baru pertama kali ngeblog terus beli domain dan hosting, namun blog tidak terurus yang hanya 1 sampai 2 postingan saja.
Itu aku banget, dan aku pun belum bisa mengerti mengapa aku seperti itu.
Pertama kali bikin blog tahun 2012, itu pun langsung mencoba ke dua platform wordpress dan blogspot.
Waktu itu masih belum paham apa itu domain TLD. Dan parahnya bikin blog bukan untuk menulis, tapi pengen bisa aja bikin tulisan berjalan dan menambahkan animasi animasi di dalam blog.
Sudah bisa segitu aja udah seneng banget.
Setelah itu fakum dan sampai lupa password nya.
Baru buat blog lagi tahun 2014, itu pun masih sama belum bisa apa apa, nulis pun masih belum jelas struktur nya.
Tahun 2016 baru beli domain TLD, untuk di pasang di blogspot dan juga dapet tawaran promo hosting, sekalian aku beli.
Waktu itu belum tahu arah mau kemana dan seperti apa ngeblognya. Dan blog pun fakum. Tiap tahun masih tetep bayar domain dan hosting.
Sekarang baru ngeh dan punya keinginan membangun blog, meskipun belum bisa menulis dengan baik.
Doakan aku bisa sukses di dunia blog ya mas
Ini adalah komen terpanjang yang pernah aku terima, Mas. Isinya pengalaman yang sangat berharga mas. Aku bisa berempati, karena mengalami hal yang senada, sampai 2 domain aku sia-siakan.
Sama-sama mendoakan ya Mas! Aku seneng kok di grup banyak yang saling bantu membantu hal teknis dan non teknis, Mas. Kita semua bisa sama-sama berkembang.
Saya sudah pernah semuanya mas 😅. Di blogspot pernah tapi tidak lanjut lagi. Di blogdetik pernah, ini yang membuat semangat nulis. Karena sering masuk headline dan dapat hadiah PR 3. Sayang sudah tidak ada lagi hiks. Sekarang tinggal satu saja 😊
Pada akhirnya, setelah mencoba sekian banyak platform … bisa nemu satu yang paling cocok ya mbak? Yang penting konsisten menulis. 🙂
Saya sih masih pakai yg gratisan karena saya tidak nge job ya, jadi saya gak perlu beli domain.
Betul mba, selama tidak ngejob dan murni untuk menuliskan pikiran di kepala, ngeblog gratisan itu merupakan langkah paling tepat.
Domain mainkemana.com masih bisa dibeli lagi gak ya? Kayaknya bagus tuh buat situs traveling hehe
kayaknya udah available, mas. Cek aja trs beliiiiii…. seneng aku kalau domain itu diurusin Bang Doel.
Gak masalah mau pake platform yg mana, gratis ato berbayar sekalipun, yg oenting adalah tampilannya menarik tapi gak berat, konten berkualitas, dan ada interaksi antara blogger dan pembaca. Untuk awal2, lebih baik pakai yang gratisan dlu.
Iya bener banget mbak Jasmi. Blogspot atau WordPress itu cuma alat. Selebihnya, otak dan niat si blogger sendiri yang menjadi kunci utama bagus tidaknya suatu blog.
Domain yang aku pake malah dari tahun 2008 dan mengandung nama mantan, wkwk.. Tapi yasudahlah, males ganti2 lagi, jadi dipertahankan aja.
AHHAHAHHAHAHAH. Jadi inget dulu manggilnya mbak Anggie.
Bermanfaat tipsnya. Saya pernah analasis kebanyakan blog bule (bahasa Inggris, Italia, Poland) kebanyakan menggunakan blogspot gratisan tapi dengan tampilan yang dipercantik. Mereka tetap pede memiliki pageview yang tinggi, mengulas produk kosmetika/fashion (diendorse), dan seperti cukup sukses
Temenku punya blog gratisan tapi isinya nyuss banget sih. Karena mereka gk pengen ngejob tp murni sharing isi pikiran mereka…