Aplikasi instant messenger (IM) sudah sangat berkembang. Dahulu kala, aplikasi berbasis komputer (PC/Laptop) ada namanya mIRC dengan khasnya asl pls. Kemudian ada ICQ, Yahoo Messenger yang sempat bertahan lama, google talk yang hidup segan mati tak mau, hingga akhirnya berkembang ke IM Mobile yang sangat banyak jenisnya.
IM berbasis mobile phone yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia adalah Blackberry Messenger (BBM) dengan ke-exclusive-annya di masa lalu. Tak lain karena dahulu, BBM hanya ada di handset Blackberry (BB) saja dengan bunyi notifikasi “ting..ting” khas BBM. Meski kemudian kini ada aplikasi untuk android dan iOS, sih. Oh iya, dahulu, BB harganya mahalll dan itulah yang membuat orang ber-BB kelas sosialnya menjadi naik. Meski fungsi aslinya, BBM itu untuk bisnis, tetapi bagi masyarakat Indonesia pada umumnya mengunakannya untuk… ngerumpi. hahaha..
Selain BBM, sekitar tahun 2009 ada WhatsApp (WA) untuk symbian. Dahulu, aku pernah install di Nokia E71 tapi hanya sebentar. Oh iya, dulu kalau menggunakan handphone ber-OS symbian, bisa menginstall ebuddy, sehingga bisa login ke banyak platform IM di satu aplikasi. Hingga akhirnya WA berkembang dan tersedia di Android dan iOS. Nah, kecenderungan sekarang ini, orang ingin terhubung baik saat mobile atau saat online menggunakan desktop/laptop. Sempat cukup lama, aplikasi IM Line sudah memiliki aplikasi mobile dan desktop yang mumpuni sebelum akhirnya WA me-release WhatsApp Web yang (awalnya) hanya bisa dibuka di browser Google Chrome, sebelum akhirnya bisa dibuka ketika menggunakan browser lain (Firefox dll).
Pada hari ini, 25 April 2017, ketika saya mengakses WhatsAppWeb, ada pemberitahuan bahwa tersedia installer WhatsApp untuk desktop pada link ini. Saya excited, sekaligus penasaran akan sebagus apa fitur baru yang ada di WA versi dekstop yang “real” bukan browser based. Ketika akan mendownload, saya sempat kecewa.. karena dukungan minimal dari installer versi windows ini adalah windows 8 – 32 bit, sedangkan saya menggunakan windows 7 – 64 bit. Waduh..
Tetapi, saya teringat bahwa kayaknya environment windows 7 dan windows 8 itu tidak beda jauh. Apalagi, biasanya games-games yang running di windows 8 bisa dijalankan di windows 7. Okelah, saya mendownload installer WA yang berukuran 88-an MB ini dan menginstallnya. Hasilnya? Voila.. it work!
Setelah proses install, ada proses authorisasi scan QR Code, antara WA desktop dengan WA yang di handphone, persis seperti apa yang kita lakukan di Web.WhatsApp.
Apabila proses authorisasi berhasil, maka akan masuk ke interface WA Desktop… yang 100% persis seperti WA Web.
Kesimpulan:
Mungkin saya terlalu berharap lebih atas aplikasi WA Desktop ini. Mungkin, karena saya berharap ada fitur yang lebih dibandingkan dengan WA Web. Mungkin juga, saya mengharapkan WA Desktop ini secanggih aplikasi Line Desktop. Bisa jadi, pengalaman menggunakan WA Desktop aku ini tidak se-maju apabila diinstall di windows 8, tetapi sepertinya sih sama. Apabila ada informasi lanjutan, insyaAllah akan saya update.
Selamat berhari selasa 🙂
555… kuwi berarti bedane karo WA web mung nek kuwi berupa aplikasi kah, Mas? Terus bar di connect ne karo WA ning HP, cellular data nggon HP isih kudu connect juga?.
Iya mas. Tetap musti konek.
Anyway, so far dari yang aku coba, sama persis “plek” antara aplikasi WA yg install dan WA pakai browser. Aku sendiri sih lebih memilih make yang browser, lebih praktis. Mungkin ntar ada pembaharuan misalnya support mirip fitur “snipping” yang di Line buat grab desktop atau telepon dll.