2019 adalah tahun terberat di kehidupanku – sebuah refleksi

Kenapa aku berani menyebut bahwa 2019 adalah tahun terberat? Karena di tahun ini, aku benar-benar terpuruk dengan banyaknya hantaman kejadian. ~Sebuah artikel curhat~

Penyebab 2019 adalah tahun terberat

1. Ibuku meninggal

Bapakku sudah meninggal pada 2012 lalu. Aku dulu sempat shock tetapi dalam 2 bulan aku bisa bangkit karena fokus kami (saya dan saudara-saudara) adalah ke Ibu.

Pada bulan Februari 2019, aku ditelepon Ibu yang mengucapkan selamat ulang tahun bagiku. Entah kenapa, aku nggak begitu bahagia sih ulang tahun 2019 itu. Rasa-rasanya datar aja sih. Mungkin karena aku ada beban banyak pikiran.

April 2019, kebetulan kakak Bogor pulang menengok Ibu, kemudian menemani. Pada hari Minggu, 2 Hari sebelum ibu berpulang, Ibu dan kakak aku ini menyempatkan mampir ke rumah ibu mertuaku, yang kebetulan saat itu anak-anak dan istriku ada di situ.

Hari Senin, 1 hari sebelum beliau berpulang, kami ada video call yang intinya, aku menyampaikan ke Ibu supaya Ibu tenang perihal salah satu kakakku yang memang single sampe sekarang.

Aku sampaikan ke Ibu, nggak usah khawatir kalaupun sampai kakakku kenapa-kenapa di masa tuanya. Anak istriku boleh kok kalau kakakku mau tinggal bersama kami seadanya kondisi rumah.

Kemudian Ibu terlihat sangat lega. Sangaaat sangaaatt lega. Untuk kemudian telepon itu pun ditutup.

Malam harinya, beliau tiba2 merasa jantungnya kambuh.

~Oh iya, ibuku memang ada kelainan jantung yang sudah diketahui bahkan sejak aku bayi~.

Seperti biasa ibu mengambil ISDN, obat nyeri jantung yang diletakkan di bawah lidah itu. Tetapi aneh, ibu bilang ke kakakku kenapa obat yang kali ini nggak terasa efeknya sama sekali.

Ibu kebetulan juga terasa BAB, tetapi tidak bisa keluar.

Kemudian, ibu diantar kakak ke rumah sakit sekitar jam 1 dini hari. Ngebut sampai ke RS Brayat Minulya di Solo. Ibu kemudian masuk UGD, tetapi jam 5 pagi Ibu meninggalkan dunia ini. Saat itu disamping ibu ada 3 kakakku, dan kami 3 orang anak yang lain melihat dari video call.

Aku melihat Ibuku meninggal, di depan layar hape seperti biasanya kami, anak-anak yang jauh tinggalnya vidcall bersama beliau.

2. Kantor kesulitan mencari sumber pendapatan

Perkembangan harga karet yang terus menerus jatuh sejak puncak harga di tahun 2011, sangat memukul kantor kami. Sebagai kantor yang bergerak di bidang riset juga sebagai konsultan karet, kami merasa sangat berat.

Jangankan kami yang minim kebun dan lebih ke pelayanan jasa perkaretan. PT Perkebunan Nusantara yang jelas-jelas mempunyai aset kebun sangat luas pun makin hari makin kesulitan untuk mencetak laba melalui produksi tanaman karet yang makin berat.

Aku tidak mau bercerita banyak tentang ini. Yang pasti, salah satu petinggi juga merasakan hal yang sama.

Tahun 2019 merupakan tahun terberat yg pernah saya alami sejak masuk kerja dari tahun 1985. Semoga tahun 2020 kondisi akan jauh lebih baik. Selamat menyongsong tahun baru 2020.

Salah satu senior di perkaretan

Dan tahukah kamu apa yang jadi beban hidupku berat saat ini?

Aku merasa bodoh.

Aku merasa tidak berguna.

Aku tidak bisa membantu kantorku bergerak maju karena…

3. Aku terjebak di masalah studi

Ini yang benar-benar bikin aku jengkel sama diriku sendiri. Sudah kepalang tanggung aku mau berhenti sekolah tetapi maju pun juga belum kuat dataku.

Perihal ini, tentu aku tidak bisa bercerita lebih detil lagi. Yang jelas, sudah sekian banyak materi, waktu dan momen bersama keluarga yang dikorbankan untuk ini.

Perasaan berat hingga depresi benar-benar sudah menghampiri aku.

Juga, momen bekerja membantu kantor yang sedang kesulitan pun menjadi tidak bisa kulakukan dengan baik.

Boleh nggak sih, aku menyerah saja?

Suatu permasalahan yang bagiku sangat sulit dipecahkan. Benar-benar 2019 adalah tahun terberat. Memang, waktu tidak akan bisa meyelesaikan ini. Semoga 2020 aku menemukan jalan pulangku.

Penyemangat hidupku 2019

Ada tiga hal yang masih bisa membuatku meyakini adanya harapan esok hari. Mereka adalah saudara kandungku, anak istriku dan teman-temanku.

2019 adalah tahun terberat tetapi anak dan istri merupakan penguat hati terbaik

Syukur alhamdulillah, anak-anak dan istriku selalu ada saat aku jatuh mental selama di rantau. Meski hanya video call, itu sudah sangat membantu aku untuk tetap waras. Aria mengirim tulisan tangan bilang sayang ayah aja aku seneng banget. Istri ngirim video si balita Arka yang sedang ngambek pun juga mampu membuat senyumku lebar. Juga guyonan dengan istri yang membuatku kangen mereka bertiga.

Kakak-kakak kandungku selalu mengabari saat mereka mampir rumah Ibu dan Bapak. Setiap hari video call pula dengan beberapa kakak kandung dan bercerita aneka remeh-remeh ternyata efektif membangun nyawa positif bagiku.

Teman-temanku adalah mereka ada teman-teman blogger yang bisa diajak bercanda dan menambah ilmu. Ada teman inner circle yang bisa diajak cerita level dalam. Ada juga teman-teman badminton yang bisa meredakan sedikit rasa stress dengan saluan yang baik.

Terima kasih ya!

Gimana dengan 2019-mu? Ceritain dikit dong apa yang kamu lalui.

About arigetas 427 Articles
Family man. Ayah dua orang putra yang suka iseng, absurd, guyon receh serta hobi main badminton. Terkadang bisa serius.

48 Comments

  1. Memang ya, teman sejati itu selalu menjadi orang yang paling bisa diandalkan dalam segala hal. Ketika kita masih gadis, teman kita adalah ibu dan beberapa yang tidak ada hubungan darah, ketika sudah menikah, maka teman kita adalah pasangan. Dia yanga kan menjadi orang yang paling peduli saat kita terpuruk.

    Semoga langgeng terus dalam kebahagiaan Mas Ari dan anak istri.

    Istrimu cantik.

    • Terima kasih banyak, mbak Ida πŸ™‚

      Insya Allah kami tetep strong mbak, dan semua akan membaik nantinya. Mbak sekeluarga semoga juga mendapat kemudahan dan barokah dari Allah SWT. Aamiin.

  2. Semoga tahun 2020 ini jadi lebih baik ya Mas. Dan semoga Ibu nya ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah, rutinkan kirim doa untuk beliau Mas.

  3. Biarpun berat, tapi beruntunglah karena selalu diberikan kesehatan sehingga bisa beraktivitas normal. Moga 2020 lebih baik lagi

  4. Setiap kali merasa berat, sebenranya kita sedang menyesuaikan ke level baru yang lebih tinggi/lebar/kuat. Setelah penyesuaian selesai, maka semua jadi lega dan bahkn siap menanti tantangan baru.Begitulah hidup.
    ya, saya tahu, dari cerita Mas AAri, aku tahu bagaimana luar biasanya tahun kemrin.

    Semangat! Fokus pada yang baik saja, kesampingkan yang buruk. Tapi beberapa yang buruk itu harus segera dilibas habis agar tidak mengganggu.

    Semangat di tahun 2020!

  5. Aku sih percaya, semakin berat cobaan yang dialami maka semkin kuat pula kita menghadapinya. Dan hidup ini berpitar kadang diatas kadang dibawah, jadi setelah banyaknya cobaan yang dihadapi pasti kebahagiaan menanti.

  6. Semangat mas. Menyenangkan ya udah beristri dan beranak. Wahhhh gue masih jomblo. hiks hiks hiks
    Semoga istri mas menjadikan mas ari tunduk dan saling mengisi.

  7. Mas Ari ini termasuk yg sangat ramah di GWA Blogwalking Asik dan saya bersyukur satu circle juga meskipun tidak terlalu akrab. Toss kita Mas,, sudah jadi “anak yatim-piatu” tapi sudahlah, Allah SWT lebih sayang sama bapak-ibu. Menulis aja terus, Mas… ngeblog tanpa henti. Insyaallah menulis bagi kita2 adalah suatu self healing dan penyemangat. Keep writing!

    • Halo mb Mia. Terima kasih mbak atas semangatnya, semoga kita semua bisa saling mendukung dan menguatkan bersama teman-teman ya Mbak.
      Tentu aku akan terus menulis, mbak πŸ™‚

  8. Saya yakin dirimu menjadi sosok yang semakin kuat dan tegar setelah rentetan ujian di tahun kemarin mas. Semoga Allah senantiasa melindungi keluargamu, serta memelihara kasih sayang antara kalian semua bersaudara. Amin.

  9. Semangat terus Mas. Badai pasti berlalu. Semua orang punya perjuangan masing-masing di tahun 2019 kemarin. Semoga semua lancar di tahun ini. Dan ada angin sejuk yang menghampiri dengan harum yang nikmat. Hehe

  10. Aku pikir justru kejadian pada anak-anakku yang merembet ke aku juga merasa berat. Banyak yang bilang, doa ibu supaya anak-anak selamat. Jadi deh aku banyak-banyak berdoa…
    Semoga kegundahan mas Arie cepat berlalu, sekolah cepat selesai, dan masalah perkaretan dunia cerah kembali…

  11. Nderek belasungkawa kagem ibunda kak Arie, semoga almh.diterima disisiNYA. Pasang surut jalan manusia pasti ada, pengalaman sy thn 2019 ini bnyk mendapat berkah setelah melalui badai dan topan thn2 sebelumnya..yg penting terus berusaha senantiasa ikhlas lan pasrah mawon kersanipun Gusti Alloh, mugi njenengan selalu dalam bimbingan NYA.. semangat yoo..sekolahnya.

  12. Turut berduka cita untuk kepergian Ibunda. Semoga beliau dilapangkan jalannya.

    Untuk hal-hal lainnya, tetap semangat mas. Setiap orang punya medan perangnya sendiri, Tuhan pasti memberi ujian karena tahu bahwa dirimu kuat

    Tetap salinh support ya

  13. Well, setiap orang punya jalan cerita hidupnya masing-masing ya mas. Ya Allah kebayang sedihnya itu pas Ibumu meninggal ya, posisimu berarti masih di Thailand? Semoga beliau sudah tenang di sisi Allah ya mas. Buat saya, 2019 jadi tahun kelegaan sekaligus juga pecutan terbesar dalam hidup saya juga mas. Adalah salah satu kisah hidup saya yang gak berjalan sesuai apa yang direncanakan. Tapi, entah kenapa rasanya ada lega, walopun berat semua harus dijalanin. Toh, semua keluarga terdekat saya mendukung saya di sisi saya. Dan satu kekuatan terbesar saya itu anak semata wayang saya mas. Dia alasan terkuata saya untuk bangun dari keterpurukan dan harus semangat bekerja keras untuk masa depan dia. Semangaaat, semoga 2020 jadi tahun yang membahagiakan dan banyak berkah dalam hidup kita semua ya.

    • Iya mbak. Setiap hari video call ama anak2 dan istri saya beneran membuat diri tetep waras mbak. Melihat polah lucu n nyebelin anak meski dr jauh bisa membuat diri lebih ringan beban hidupnya…

  14. Meskipun di tahun 2019 banyak kejadian yang di alami, baik itu musibah atau rezeki. Anggap itu merupakan pembelajaran dari Tuhan.
    Karena disetiap kejadian selalu ada hikmah yang bisa kita ambil.
    Dan sambut tahun 2020 dengan suka cita dan pengharapan yang positif

  15. Duh mewek bacanya. Berasa nyeseknya. Keep strong ya mas. Kadang rasa sakit itu Allah ijinin buat lebarin kapasitas kita di hari depan. Supaya kita kuat dan lebih bijak waktu nerima berkat yang lebih besar yg Allah percayain. Semoga tahun 2020 berkah Allah berlimpah buat mas, istri, anak2 dan keluarga besar.

    • Thanks mbak Lasma, udah berkenan mampir. πŸ™‚
      Aku bener2 menyadari bahwa separo awal 2019 itu aku terlena. Bodoh. Sehingga banyak kerugian dari setiap langkahku.

      Saat ini aku sudah tersadar akan beberapa kesalahan. Waktunya bergerak memperbaiki kesalahan2 tersebut. Semoga aku bisa mbak. THANKS!!

  16. Tetap semangat kak… semua perjalanan hidup sudah diatur oleh Allah SWT, cobaan yang datang hanyalah salah satu tes supaya kita bisa naik ke tingkat yang lebih baik

  17. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Turut berduka, Mas. Insya Allah beliau husnul khotimah. 2019 ini tahun yang datar-datar buatku, lebih pada usaha berdamai dengan diri sendiri.

  18. Cobaan keluarga memang yang paling berat mas. Dulu, saat ibu saya di ICU, saya juga punya perasaan yg sama. Tapi satu keyakinan saya bila menemui cobaan yg sulit: Kita hanya perlu menjalani saja. Soal takdir hasilnya seperti apa, Allah sudah tentukan. Dengan mantra itu, saya bisa lebih ringan menjalani cobaan. Kita ini cuma wayang, iya kan?

  19. Rahasia dong hahah, kalau aku 2019 ini manajemenn kantor berubah2 ya biasalah kalau kroco mah ga terusik, banyak pengurangan pegawai juga, mamah aku sakit kakinya ga bisa jalan, dibohongi pihak travel umroh, dibohongi kawan, yahhh banyak sie, tapi alhamdulillah dapat ilmu baru mengenai blog, punya kawan baru yang bisa ditanya walau ga pernah ketemu,tapi mau berbagi ilmu, yahh semoga tahun 2020 bisa lebih kecanduan ibadah maunya karena 2019 banyak setannya nie ..kak dirimu cowo satu2nya di keluarga kah, semangat terus kak Allah ga tidur jangan depresi ya di negeri orang inget ada istri dan anakmi loh.

  20. Salah satu maksud mas ari bercerita mungkin selain berbagi adalah self healing… trims mas… setidaknya dari cerita mas arie… jatuh bangun perasaan dalam kehidupan ada dan harus dilewati sehingga diujungnya kita memiliki cerita yang (tanpa disadari) menguatkan yang lain… jadi sadar betapa saya masih jauh lebih beruntung dan patut mengucap syukur lebih (trims sekali lagi)

  21. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, semoga ibunda diberi tempat terbaik di sisi Nya, mas.

    Tahun-tahun ini memang kabarnya tahun sulit buat pekebun karet. Saya baca di berita. Mudah-mudahan ada perbaikan di tahun 2020 ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*