إقرأ (iqra) yang artinya membaca, merupakan perintah Allah SWT yang pertama kali disampaikan. Membaca merupakan kunci dalam mempelajari sesuatu ilmu pengetahuan. Ibu-ibu Dasa Wisma (DAWIS) jalan Bunga Cempaka, perumahan Pondok Hijau, Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah telah menginisiasi adanya Kampung Literasi Cempaka.
>> Update artikel 29 Februari 2020
Awal Mula
Ibu-ibu di jalan Cempaka mempunyai kegiatan DAWIS setiap satu bulan sekali. Pada beberapa minggu yang lalu, Ibu Thotik Kurniawati melempar ide untuk membuat perpustakaan kecil yang diberi nama POJOK BACA CEMPAKA, yang ditujukan untuk anak-anak di perumahan Pondok Hijau. Kebetulan, Bapak Budi yang merupakan suami dari Ibu Thotik melengkapi ide tersebut dengan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan penambahan pengetahuan.
Saat ide tersebut disambut dengan antusias oleh warga, maka pada hari Sabtu, 8 Februari 2020, secara resmi dilakukan launching KAMPUNG LITERASI CEMPAKA.
Kegiatan Kampung Literasi Cempaka
Selain menyediakan aneka buku untuk anak usia PAUD hingga SD, kami juga sudah memulai kegiatan berbagi pengetahuan.
- Sabtu 22 februari 2020
JARIMATIKA, pemateri: kak Luluk Fachri dari School of Life Lebah Putih –> Sudah dilaksanakan. - Sabtu 29 Februari
ADAB SEBELUM ILMU, pemateri: Ibu Efvi Apriyani, Bunga Cempaka –> Sudah dilaksanakan. Pemateri diubah menjadi para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang. - Sabtu 7 Maret 2020
PERILAKU HIDUP SEHAT, pemateri: Ibu Eny Irawan, Bunga Cempaka. - Sabtu 14 Maret 2020
EKSPERIMEN SAINS SEDERHANA, pemateri: Ibu Astuti Nugraheni, Bunga Cempaka. - Sabtu 21 Maret 2020
PUBLIC SPEAKING FOR KIDS, pemateri: Ibu Thotik Kurniawati, Bunga Cempaka.
Kendala Kampung Literasi Cempaka
Saat ini, kendala utama kami adalah di penyediaan buku-buku untuk anak usia PAUD hingga SD. Adapun upaya yang sudah kami lakukan adalah:
- Meminta partisipasi warga perumahan untuk donasi buku-buku yang cocok untuk anak usia PAUD hingga SD.
- Mengajukan peminjaman buku-buku dari perpustakan daerah (PERPUSDA) Kabupaten Semarang.
Program Donasi Uang dan Buku via arigetas.com
Selain itu, saya arigetas.com memohon bantuan pembaca sekalian untuk mendonasikan buku-buku pengetahuan sains misalnya ensiklopedia hingga pengetahuan umum untuk anak usia PAUD hingga SD.
Saya telah menyediakan ongkos kirimnya (meski tidak banyak), sehingga bapak/Ibu/Mas/Mbak yang hendak mengirimkan buku ke kami, tidak terbebani oleh ongkos kirim.
Bagi yang berminat berpartisipasi dalam donasi buku ini, silakan kontak saya di:
- email: arigetas@gmail.com
- WhatsApp: 082134009249
Sebagai bentuk transparansi, setiap buku dan donatur yang saya terima, akan saya update daftar judul bukunya berikut sumber donasi pada Tabel 1 dan Tabel 2 di artikel ini.
Penggunaan dana donasi dan penyerahan buku, akan kami laporkan secara online, melalui update postingan ini. Kami merencanakan akan belanja buku setiap akhir bulan.
Terima kasih 🙂
Baca Buku, Buka Dunia
Tabel 1. Tabulasi Donasi Uang
[table id=2 /]Tabel 2. Tabulasi Donasi Buku
2.1. Donatur Disya – Solo
[table id=3]*Keterangan:
KKPK = Kecil-Kecil Punya Karya
PCPK = Penulis Cilik Punya Karya
Programnya bagus nih Kampung Literasi Cempaka ini. Bisa ikut membangun literasi juga ya untuk masyarakat sekitar. Coba deh aku bongkar koleksi buku di rumah, ada tidak yang bagus untuk diberdayakan di Kampung Literasi ini. Biar bukunya bisa bermanfaat, gak cuma jadi pajangan di lemari aja
Alhamdulillah… matur nuwun mb Mon 🙂
Salah satu impianku dari kecil ini ingin buka taman baca tapi masih belum terealisasi, semoga kampung literasi cempaka bisa terus bergerak maju dan makin mencerdasarkan anak-anak sekitar ya.
Aamiin. Terima kasih atas doa baiknya ya Mas. Semoga kami bisa amanah.
Ibu ibunya keren banget, pada melek literasi. Yang dibutuhin buku anak gitu ya Mas? Buku cerita anak boleh kan? Pan kapan ipeh hubungi mas Arie.
Terima kasih, mbak. 🙂
Iya mba, buku-buku yang dibutuhkan adalah buku untuk anak usia PAUD hingga SD, mba.
Ide yang sangat menarik karena mengedukasi. Buku adalah jendela dunia. Dengan membaca buku, wawasan akan bertambah luas.
Mohon doa semoga kami bisa amanah ya Mas 🙏
Eh masyalloh kerenn.. Kreatif bgt mamak2 nya mas punya ide beginu
Mas aku share artikel ini boleh yaa??
Alhamdulillah… Boleh banget di-share mbak Rini..
Rasanya sejak dulu yuni juga ingin membuat perpustakaan di sekitar rumah begini. Biar anak-anaknya juga semakin suka membaca.
Ayo mbak dimulai 🙂
Coba nanti saya tanyakan dengan teman saya yang kebetulan juga mengelola taman bacaan bagaimana caranya mereka mendapatkan buku-buku paud dan sd tersebut.
Alhamdulillah… Terima kasih bantuannya ya mas Hendra 🙂
Semoga kampung literasi cempaka selalu solid ya kak, sehingga programnya banyak mendapat manfaat buat anak2. Barakallah kak arie langsung share siapa yg ingin membantu dengan memberikan buku ya kak, aku juga dengan beberapa kawan suka kirim2 buku kak.
Aamiin atas doa-doa baiknya Mbak Inna. Semoga kami bisa terus maju dan berkembang.
Kalau mba Inna ada buku-buku pengetahuan umum untuk anak usia PAUD hingga SD, boleh banget dikirim ke kami Mbak … Nanti saya ganti ongkir-nya.
Semoga tetap terjaga ya semangat literasi di Kampung Cempaka. Baru aja di koran Bandung hari ini diberitakan, ada taman bacaan yang tutup. Pengelolanya menyerah, minat baca udah habis, katanya. Jadi buku-bukunya mungkin mau dijualin. Hiks…
Nah ini Mba, menjaga keberlanjutan kampung literasi itu tantangan yang lebih sulit dibandingkan dengan memulainya. Smoga kami semua bisa menjaganya, mba. Aamiin.
Hebat semangat kampung cempaka. Patut di apresiasi. Salute buat mas arigetas yang langsung actions membantu. Semoga lancar dan sukses selalu
Ini ibu2 dawis di jalan Cempaka aja kok mas yang action… Aku trs kok pengen nulis aja di blog kaitan ini, mas..
Semoga kampung literasi cempaka ini bisa terus bergerak dan menginspirasi banyak kampung-kampung lain. Jujur aku bahagia sekali liat berita begini karena gaung tentang literasi memang harus semakin dikencangkan agar tidak tergerus zaman.
Alhamdulillah, 🙂
Ide menarik yang bisa diterapkan di kampung lain. Tapi, itu sangat bergantung ke kekompakan ibu-ibu setempat ya. Btw, itu di kampung tempat tinggal Mas Ari ya? Salah satu ibu-ibu penggerak di sana, ibu negaranya Mas Ari juga mungkin ya, hehe
Iya mas, ini ibu-ibu jalan bunga cempaka, jalan dimana rumah aku mas.
Mas tebakannya bener lagi, itu pemateri eksperimen sains sederhana adalah ibu negara aku, mas. ahhaha.
Wah saya meng-ATM programnya nih, kebetulan ada sanggar bermain dekat rumah yang belum ada pojok bacanya. Btw, School of Lebah Putih yang Pak Didik Darmanto suaminya Bu Septi Peni Wulandani foundernya Ibu Profesional kan ya Mas? Tfs njih…keren deh Kampung Literasi Cempaka
Alhamdulillah mbak, kalau ini akan di-ATM. 🙂
Btw, nanti setelah dirilis, diposting ya Mba, biar kami juga bisa melihat, supaya sama-sama bisa lebih berkembang.
Tentang sekolah Lebah Putih, aku pribadi nggak tahu detilnya, karena ibu-ibu Dawis yang punya deal-deal-an. Saat itu aku masih di Thailand dan belum balik rumah sih, jadi gak paham.
Salut sama idenya. Iya sih buku untuk anak SD dan Paud agak sudah. Mau donasi juga paling donasi uang. Karena terbatas buku2 untuk seusia itu. Ada pun agak mahal biasanya hehe
Semoga berjaya mas Ari
Terima kasih, Kak 🙂
Mohon doa dan dukungannya agar kami amanah dan terus berkembang 🙂
Nah, ini ibu-ibu dawisnya pinter-pinter dan kreatif punya ini. Gak cuma menyediakan pojok baca, tapi juga kegiatan harian rutin pada jam-jam tertentu. Semoga Kampung Literasi Cempaka semakin berkembang dan anak-anak asuhnya semakin banyak.
Aamiin. Btw, kegiatannya sementara ini setiap sabtu sore saja Kak… Semoga bisa rutin 🙂
Saya bantu share ya Mas. Keren banget nih di perumahan ada kayak gini. Biar anak-anak lebih senang buku. Apalagi ada ilmu-ilmu tambahannya juga
Terima kasih mbak Tri 🙂
Semoga nanti anak-anak makin banyak yang makin suka membaca buku dan berbagi pengetahuan. Aamiin.
Keren ibu-ibu dawis nya mas Ari. Kegiatan positif seperti ini semoga semakin menyebar ke seluruh pelosok negeri ya mas. Ini (membaca) adalah salah satu cara menjauhkan anak-anak dari kecanduan game dan gadget.
Aamiin. Alhamdulillah, ibu-ibu Dawis Cempaka bisa mengeksekusi ide ini Mbak 🙂
Terharu dengan ibu-ibu Dawis (ini dasaWisma kan ya?) Ibu -ibu dasawisma tempat saya sebulan sekali cuma arisan. Bisa ditiru nih idenya, trims
🙂
Terima kasih, Mbak …
wah luar biasa sobat literasi ya
kalau di kampungku ada rumah pintar, semacam rumah literasi gitu, tapi yang kamu tulis konsepnya jauh lebih keren
patut dicontoh
Alhamdulillah… Doakan kami agar amanah dan bisa mengembangkan kegiatan ini ya Mas 🙂
Masya Allah, ide keren Ibu-ibu dawis ini bagi generasi penerus. Semoga anak-anak makin gemar membaca dan melupakan gadget ya. Kampung-kampung semacam ini semoga bertumbuh di lain daerah.
aamiin, semoga kami bisa amanah dan berkelanjutan ya Mba 🙂
MasyaAllah.. keren banget ini ibu-ibu. Ini impian saya juga buat taman baca di komplek perumahan saya tinggal. Tapi sampai sekarang belum terealisasi. Doakan saya juga bisa merealisasikan mimpi saya seperti ibu-ibu itu ya mas.
Aku pun kaget kok Mba, ini tiba2 ada obrolan gitu di Ibu2 Dawis trs langsung direalisasikan. Aku pun jd tertarik mo ikutan bantu2 sebisanya dg cara ini.
Sangat kreatif program dari ibu² DAWIS ini, sementara ini Saya baru bisa bantu share infonya dulu mas Ari. Siapa tahu diluaran sana banyak orang yang mendonasikan buku yang dibutuhkan adek-adek.
Alhamdulillah, maturnuwun udah berkenan sharing, Mas Kholis 🙂
Di lingkungan saya kota Malang kok gak ada semacam pojok baca ya. Apa sayang kudet. Apa karena banyak mahasiswa haa. Etapi ini keren banget Ya Allah. Semoga dimudahkan dilancarkan untuk pojok bacanya ya Mas. Aamiin
Aamiin, aamiin allahuma aamiin. Matur nuwun doa baiknya Mba 🙂
Mulia sekali kegiatan mas ini. Masya Allah. Semoga Allah memudahkannya. Amin ya Rabbal Al-Amin.
Maturnuwun atas doa-doa baiknya 🙂
Kreatif sekali ya mas Bu ibu nya, melek literasi sehingga menganggap penting akan pojok baca ini .
Beberapa kali aku ajak teman-temanku berdonasi untuk kirim buku ke teman temanku yg tinggal di pelosok, sejauh ini sudah ke rote NTT, kabupaten Malang, nanti lain waktu kalau aku open donasi, aku hubungi mas Ari Insyaallah
Jujur, aku kaget juga sih awalnya, ibu2 di gang perumahan aku punya ide begitu.
Makasih banget mb Muna 🙂
Semoga kita semua sehat dan makin barokah hidupnya, aamiin.