Work from Home (WFH) itu Nggak Selalu Enak, Lho!

Work from Home (WFH) memiliki kemewahan sekaligus tantangan yang berbeda dengan bekerja di kantor

Akibat serangan virus korona (corona) yang sudah masuk ke wilayah Indonesia, pemerintah menghimbau warganya agar menerapkan social distancing dan Work from Home (WFH) untuk meminimalkan penyebaran virus. Apa sih enak dan gak enaknya kalau kita mengikuti himbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah tersebut? Bagaimana caranya supaya pekerjaan kita bisa selesai tepat waktu?

Tren Work from Home (WFH)

Sebelum ada outbreak virus korona ini pun, sebenarnya kecenderungan masyarakat Indonesia terutama pekerja muda, sangat menggemari namanya bekerja tidak di kantor. Remote working alias kerja jarak jauh ini sangat ideal bagi pekerja kreatif yang umumnya sangat menggantungkan komputer (biasanya laptop) dan koneksi internet yang stabil dan cukup kuat.

Keuntungan Bekerja Dari Rumah

  • Fleksibilitas, merupakan keuntungan utama saat melakukan pekerjaan secara remote. Dalam bekerja, kemudahan dan keluwesan dalam mengatur target selesainya pekerjaan ini membuat pekerja dapat menata skala prioritasnya. Pekerjaan yang menghasilkan output paling signifikan sebaiknya dilakukan lebih awal, tanpa membuat pekerjaan yang outputnya kurang signifikan terlambat diselesaikan. Adapun pekerja yang
  • Tidak mudah jenuh, merupakan kemewahan lain dari pekerja yang bekerja dari rumah. Bekerja di kantor, pasti menggunakan aturan yang lebih strict dibandingkan bila kita bekerja dari rumah. Contoh paling mudah adalah kerja mulai jam 8 pagi, kita bangun jam 7:50 pagi dan cuma cuci muka saja bolej pasang selfie buat absen kerja. Mau kerja koloran juga boleh. Ngetik laporan sambil goleran di kasur, atau teras rumah juga oke saja kan?

Tantangan saat Bekerja Dari Rumah

  • Distraksi kasur, merupakan hal paling kuat menggoda pekerja remote, untuk sekedar “Ah rebahan bentar”. Rebahan, buka HP, scroll Instagram, Twitter … ketawa ketiwi kemudian tahu-tahu sudah jam 12 siang dan di WA bos suruh ngirim kerjaannya. Panik.
  • Marathon Drama Korea ini bisa dibilang ganggu gak ganggu. Saat di rumah kemudian tergoda untuk mencicipi drama korea romantis saat jam kerja, merupakan pengganggu yang sangat berbahaya.

Dari hanya iseng lihat 1 episode drama korea, kemudian kalian bisa tanpa terasa sudah sampai episode 8 .. Hahahaha.

  • Diganggu anak (yang masih kecil) merupakan hal yang menyebalkan dan bikin gagal fokus. Meskipun pekerja remote tersebut di rumah sudah berusaha berada di ruangan sendiri, tetapi sering kali anak kecil penasaran dengan apa yang kita kerjakan. Di benak anak-anak, saat (sebagian besar) orang tua di rumah itu artinya liburan dan main-main. Bukan kerja. 😀
  • Manajemen waktu lebih sulit, adalah tantangan selanjutnya saat pekerja kantoran diminta untuk bekerja dari rumah alias work from home (WFH). Apabila pekerjaan mensyaratkan deadline setiap hari, bisa jadi pagi akan bersantai dan baru ngebut jelang sore hari. Hal seperti ini sulit juga lho untuk dirubah, terutama bagi para deadliners (seperti aku sendiri!)

Cara Efektif Bekerja Saat Melaksanakan Work from Home (WFH)

Agar pekerjaan kantoran tetap bisa diselesaikan tepat waktu tanpa terburu-buru, berikut tips yang bisa dilakukan saat bekerja dari rumah:

  1. Buat satu ruangan khusus sebagai kantormu.
    Kalian bisa menggunakan ruang kamar yang ditata rapi dan minim gangguan (kasur dan selimut acak-acakan bikin mood kerja memburuk, lho!). Atau kalian bisa memanfaatkan ruangan lain di dalam rumah sebagai kantor sementara.
  2. Diganggu anak?
    Apabila memiliki pasangan, titipkan anak kepada pasangan dan kunci pintu ruang kerjamu. Sesekali, boleh lah menonton YouTube di TV aneka serial anak yang populer. Mau apapun yang terjadi, asalkan bukan darurat, kalian tidak boleh takluk akan tangisan atau rengekan anak yang mengganggu pekerjaan kalian.
  3. Tentukan target pekerjaan.
    Meski bekerja dari rumah, pastikan kalian memiliki target tertentu. Kalian bisa mentargetkan bekerja penuh tanpa melihat HP atau jalan-jalan selama 1,5 jam kemudian boleh istirahat 15 menit. Setelah istirahat, kalian gas pol lagi kerja selama 1,5 jam. Atau, kalian bisa menggunakan target pekerjaan A harus selesai sebelum jam makan siang kemudian setelah makan siang tugas B harus selesai.
  4. TIDUR MALAM YANG CUKUP.
    Nah ini esensial banget. Pastikan malam hari sebelumnya kalian sudah tidur paling tidak 6 jam penuh yang berkualitas. Esok pagi saat bekerja, kalian bisa penuh energi dan tidak mudah tergoda saat melihat kasur empuk dan selimut hangat.

Kalau kalian, punya ide atau saran lain nggak, supaya penerapan bekerja dari rumah itu bisa nyaman dan produktif? Sharing di komentar ya!

About arigetas 439 Articles
Family man. Ayah dua orang putra yang suka iseng, absurd, guyon receh serta hobi main badminton. Terkadang bisa serius.

52 Comments

  1. Kalau aku udah lama menjalani WFH ini, jadi ga begitu banyak berubah sih. Kecuali pas meeting aja, kalo kemarin2 aku meeting selalu tatap muka, sekarang meetingnya online.

    • Iya mba, buat yg udah biasa, WFH sih nyantai-nyantai saja. Buat yang gak bisa diem di rumah, WFH 1 hari aja udah kayak cacing kepanasan… Pengen keluar rumah bawaannya 😀

  2. Saya malah iri dengan mereka yang kerjanya aktif bergerak. Karena lebih sehat tentunya. Bekerja dari rumah tantangannya itu jarang gerak dan penyakit menganncam. Seperti asam lambung dan penyakit berat lainnya. Jadi gak selalu enak. Karena sehat itu dari diri kita sendiri. Kalau soal manajemen waktu, saya punya jadwal kerja rutin agar seperti ada asisten pribadi yang mengarahkan waktu kita untuk tetap produktif. Terkait wabah corona, saya pikir adanya musibah ini dapat menekan tindak kriminal. Karena pelaku kejahatan takut untuk keluar. Misal kayak jambret atau begal dan tindakan kriminal lainnya. Juga agar manusia lebih sadar akan dosa yang telah dilakukan. Dan semoga musibah ini cepat berakhir dan hikmah positif bisa kita dapat. Amin

  3. sebenarnya anak bukan ganggu sih. ia senang ada ortunya yg biasanya kerja, sekarang di rumah terus. dikira libur. jd dikasih tahu ajah kalau lg kerja, anak bakal ngerti kok. sebab saya jg gitu

  4. Bener banget wfh sy di meja makan krna ga pnya ruang khusus yg ada malah goyang janggut melulu ..lha wong isinya meja makan ya aneka makanan wkwk …bnyk mkn , sedikit kerja judulnya wkwk

  5. Memang harus disiplin sama waktu dan komunikasi yang disepakati sama anggota keluarga lainnya bahwa jam sekian jam bekerja dari rumah. Sama tips2 dari mbak keren tuh. Kalau tidak bisa ambyar ya mbak. Alhamdulillah so far so good.

  6. Bagi yang terbiasa kantoran, kebijakan work from home ini bisa membuat kaget. Bisa jadi malah makin berleha-leha kalau tidak diseruisin. Ini pentingnya membaca tips tips semacam ini biar tetap bisa produktif ketika di rumah. Mesti banyak belajar sama freelancer sepertinya untuk pekerja kantoran yang dapet WFH

  7. Seru, lucu baca tantangannya selama WFH. Dewi jadi ke inget anak-anak yang lagi kritis tanya ini dan itu, hingga akhirnya Dewi lebih tutup laptop demi menjawab pertanyaan anak-anak dan alhamdulillah mereka semakin pintar. Kerja Dewi akhirnya lebih sering malam:)

  8. Buka laptop disamperin bocil minta pangku itu aku banget. Hehe…Tapi ngerti ternyata, pas bilang, engga pangku ya, lagi kerja, nulis. Trus main sendiri. Ternyata gimana kuat-kuatnya kita juga sih. Suka engga tegaan…
    Kalau aku sih, jadi masak makan siang nih. Biasanya kan di luar rumah…

  9. Ya semua hal pastinya ada keuntungan dan kerugiannya. Tetapi untuk keadaan saat ini memang yang terbaik demikian. Kalo pekerja kantoran sih mending memang tetapi pekerja serabutan yang akan susah menghadapi situasi ini.

  10. Kasur dan anak kecil nih susah buat menakhlukkannya. Baru juga hidupin laptop, eh si bocah udah penasaran dong pengen ikut main laptop. Pas so bocah udah tidur, gantian kasur yang menggoda

  11. Harus punya ruangan khusus ya kalau work from home, dan seringnya diganggu kasur dan nonton drakor hahaha ternyata tidak seenak yang dibayangkan ya kalau WFH .

  12. Kalo saya mmmg kerja di rumah, ada studio make up. Untuk yang mau make up n belajar make up.
    Yang terbiasa kerja di kantor auto pasti kaget karena ada perbedaan ritme kerja dan banyak distraksi. Smoga badai lekas berlalu

  13. Distraksi kasur dan marathon nonton drama walau bukan drama korea adalah tantangan berat bekerja dari rumah hehehe. Makasih tipsnya mas Ari. Tidur malam yang cukup adalah kunci sih emang 🙂

  14. Wkwkwk distraksi drama korea. Untung udah tobat ya Allah. Bener banget, suami yg wirausaha juga udah biasa diganggu anak sama istri eh ups. Biasanya kalau suami mmg ada yg urgent pamit ke ruangan kerjanya, “ayah kerja dulu ya 1 jam” alhamdulillah anak yg 4tahun dan bayi pun ngerti, same with me kalau mamahnya tiba2 ada kulwap atau gosipwap ahaha, pamit dan delegasikan pengasuhan itu lbh efektif drpd ngasuh anak disambi

  15. wkwkwkwk. kalo aku lebih suka kerja di rumah dari pada kerja di kantor. kalo kerja di kantor itu aku sering terlambat tau sendiri hidup di dki masuk kerja jam 9 udah berangkat dari rumah jam 7. kalo kita terlambat sedikit sudah terlambat kerja karena macet. oleh karena itu aku lebih suka kerja di rumah

  16. Maraton drakor itu bagi Yuni paling bisa mengalihkan fokus. Bahkan Yuni bisa rela nggak tidur malam demi menyelesaikan setiap episode yang kadang bikin baper dan penasaran. Eh…

    Still, kantor Yuni belum menerapkan Work From Home sih. Tapi tetap, kami sekantor dihimbau menjaga kebersihan dan kesehatan diri. Sering cuci tangan. Nggak ke luar kantor kalau nggak perlu-perlu banget. Ya begitulah. Demi menjaga kesehatan diri sih sebaiknya nurut saja.

  17. ngekek bacanya, sesuai realita banget. Biasanya fokus nulis saat anak-anak sekolah, eh sekarang jadi banyak banget iklannya. Kalau dampingi mereka belajar sih sudah biasa, lah ini pake laporan pula ke gurunya.

  18. Saya senangnya bekerja di rumah itu karena bisa bareng sama anak-anak terus. Tapi ada kekurangan juga yaitu kehidupan sosialnya tidak begitu luas dibandingkan kerja di luar. Heheheee …

  19. Saya pengalaman work from home kayaknya udah sering, apalagi pas masih kerja dulu tapi sedang hamil. Seringnya nelpon narasumber dan nulis berita dari rumah. Pernah pas lagi nelpon wakil gubernur Bali tiba-tiba di belakang si kakak merengek2 minta jajan. Pernah juga pas nelpon pengusaha hotel, di belakang lagi si kakak merengek2 minta dianterin pipis. Duh duh, banyak iklan lewattt kalo work from home. Risih sih ya mas. Asal jangan sampai rusuh aja. Hahahaha

  20. Bener banget kerja di rumah memang banyak tantangannya mulai dari rasa malas dan gangguan dari anak-anak. Jadi sepertinya memang harus membuat ruangan khusus dan membuat target supaya kerja lebih fokus dan terarah…

  21. Gangguan anak ini yg agak merepotkan..susah banget utk menolak ajakan mereka untuk bermain…secara kan jarang2 anak bisa dirumah lama2 bareng orangtuanya . . .

  22. Kalau aku siy, 3 hari penerapan _paksa_ WFH gegara convid19, it’s okay karena belum ada target deadline. Tapi habis waktunya untuk menemani anak yang kecil yang juga kena homelock, pembelajaran semuanya daring. Tp masih ambil hardcopy lembar tugas juga ke sekolah. So far, dinikmati saja. Belajar persiapan pensiun,eh…

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. MARI MENJADI PAHLAWAN DARI RUMAH MELALUI SOCIAL DISTANCING - Roemah AuRa
  2. 10 Hal yang Ingin Aku Lakukan Saat Pandemi Corona Berakhir

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*